KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menanggung penuh biaya pengobatan bagi seluruh korban selamat musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kamis, 3 Juli 2025.
Jaminan ini khusus diberikan bagi korban warga Jawa Timur yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim.
"Kami pastikan bahwa Pemprov Jatim akan membebaskan biaya pengobatan para korban selamat laka laut KMP Tunu Pratama Jaya yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim," tegas Khofifah. "Ini adalah wujud perhatian kita bagi korban laka laut yang mayoritas adalah warga Jatim," imbuhnya.
Khofifah menjelaskan, hingga Kamis siang, total 31 korban selamat telah ditemukan, dan 26 di antaranya teridentifikasi sebagai warga Jawa Timur, berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. Mereka kini menjadi prioritas penanganan medis Pemprov Jatim.
Selain jaminan biaya pengobatan, Khofifah juga memastikan Pemprov Jatim bergerak aktif dalam penanganan dan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya. Tim BPBD Jatim telah dikerahkan untuk membantu tim gabungan dalam upaya pencarian korban yang masih hilang.
Data sementara yang diterima Khofifah, kapal yang membawa 78 penumpang dan awak tersebut, hingga Kamis siang, mencatat 31 orang berhasil diselamatkan dan 5 orang meninggal dunia.
Tiga dari lima korban meninggal dunia adalah warga Jawa Timur: Eko Satriyo (51) dari Banyuwangi, Anang Suryono (59) dari Probolinggo, dan Elok Rumantini (34) dari Banyuwangi. Dua korban lainnya adalah Cahyani (45) dari Jawa Tengah dan Fitri April Lestari (33) dari Banyuwangi.
"Sampai siang tadi, saya telah menerima laporan bahwa total yang ditemukan ada sebanyak 31 korban selamat dan 5 korban meninggal dunia. Kita menyampaikan duka yang mendalam khususnya untuk korban yang meninggal dunia," katanya.
Gubernur Khofifah menyatakan telah meminta Kepala BPBD Jatim untuk terus mengidentifikasi domisili para korban dan melaporkan setiap perkembangan. Pemprov Jatim juga mendukung penuh logistik dan personel, termasuk perahu karet, kopel, dan tim penyelamat yang sudah berada di lapangan.
Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran laut dan pantai. Ambulans dari relawan juga disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, untuk memfasilitasi evakuasi korban dan penanganan medis.
“Semua unsur sudah dikerahkan, termasuk TNI, Polri, Polairud, BPBD, Tagana, hingga para relawan. Kita berupaya keras agar semua korban yang belum ditemukan bisa segera dievakuasi,” ujarnya.
Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan hanya mengikuti informasi resmi dari BPBD serta instansi terkait. "Saya sudah sampaikan ke BPBD untuk terus update perkembangan terbaru, memperbarui laporan. Kita harus saling update dan bahu-membahu dalam situasi seperti ini," pungkasnya. (*)