KETIK, MALANG – Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Danu Prasetyo mengapresiasi kiprah Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang telah mencetak relawan kebencanaan tangguh dan dan terlatih.
Hal ini disampaikan Dandim 0818 ketika menghadiri kegiatan Pembukaan Jambore Relawan Kebencanaan GKJW 2025 di GKJW Rowotrate, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, Jumat, 11 Juli 2025.
Selain Dandim 0818, hadir pada kesempatan itu Wabup Malang Hj Lathifah Shohib, Danrem 083 Kolonel Inf Kohir, Pejabat TNI-Polri, Forkopimda, dari BPBD dan PMI Kabupaten Malang juga mengikuti kegiatan itu.
"Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen GKJW dalam memperkuat kapasitas dan solidaritas relawan dalam menghadapi bencana alam. Hal ini menjadi isu penting di wilayah rawan seperti Malang Selatan," ujar Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Danu Prasetyo.
Lebih lanjut ia mengatakan, melalui kegiatan ini, GKJW telah mencetak relawan kebencanaan yang tangguh dan terlatih. Hal ini menjadi modal penting untuk siap siaga terhadap bencana alam.
“Kegiatan seperti ini sangat strategis dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, khususnya di wilayah Malang bagian selatan yang rawan gempa bumi, banjir, dan tanah longsor,” kata Perwira Menengah atau Pamen TNI dengan dua melati di pundaknya.
Ia juga menegaskan bahwa TNI, khususnya Kodim 0818, siap bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat dalam penanggulangan bencana.
"Kolaborasi antara unsur TNI, relawan, dan masyarakat sipil menjadi kunci utama dalam meminimalisir dampak bencana," tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Majelis Agung GKJW Pendeta Dr Agung Siswanto menjelaskan bahwa jambore ini tidak hanya berisi pelatihan teknis kebencanaan. Tetapi juga pembinaan mental, spiritual, dan penguatan jejaring antarrelawan.
"Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari dengan beragam agenda seperti simulasi evakuasi bencana, diskusi kelompok, serta kegiatan sosial kemasyarakatan," terangnya.
Melalui jambore ini, diharapkannya lahir relawan-relawan tangguh yang tidak hanya sigap dalam penanganan bencana. Namun juga menjadi agen perubahan dan kedamaian di tengah masyarakat. (*)