KETIK, MALANG – Sebanyak tiga kementerian mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (10 Desember 2025). Kunjungan ini dilakukan untuk berdiskusi dengan manajemen Arema FC terkait pengelolaan Stadion Kanjuruhan.
Tiga kementerian tersebut adalah Kementerian UMKM, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ketiganya menyatakan siap mendukung langkah yang diinginkan Arema FC.
Dalam kesempatan itu, tim berjuluk Singo Edan tersebut menegaskan komitmennya mengubah kawasan Stadion Kanjuruhan menjadi zona ekonomi eksklusif yang memberdayakan UMKM lokal dan komunitas suporter, sekaligus mengelola stadion secara mandiri.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Arema FC dipimpin langsung oleh GM Yusrinal Fitriandi dan Manajer Bisnis Munif Wakid.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan bahwa usulan hak kelola ini bukan semata soal sepak bola, tetapi juga pengembangan potensi ekonomi di kawasan stadion.
"Kami berkomitmen menjadikan Stadion Kanjuruhan semacam zona ekonomi eksklusif. Pengembangan potensi ekonomi kawasan stadion akan dilakukan dengan berkolaborasi bersama komponen UMKM lokal, termasuk komunitas fans," ujar Yusrinal.
Pria yang akrab disapa Inal ini menambahkan, tujuan utama dari pengelolaan ini adalah menciptakan kemakmuran bagi klub dan masyarakat Malang Raya pada umumnya. Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada pemerintah pusat atas respons cepat mereka.
"Kami sangat serius untuk bisa mengelola aset ini. Terima kasih kepada pemerintah pusat, utamanya Kemenpora, Kemendagri, Kementerian UMKM, dan Pemkab Malang atas dukungannya," imbuhnya.
Tenaga Ahli Menteri UMKM, Budi Setiawan, yang hadir dalam kunjungan tersebut, mengapresiasi inisiatif Arema FC.
Menurutnya, langkah Arema FC adalah bentuk implementasi nyata dari Nota Kesepahaman (MoU) tiga kementerian terkait industri olahraga dan UMKM.
"Kami mengapresiasi Arema FC yang merespons MoU 3 Menteri ini dengan cepat untuk inisiasi mengelola stadion dan kawasan Kanjuruhan. Paparan manajemen cukup komprehensif dan on progress," kata Budi.
Budi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan lepas tangan. "Kementerian UMKM akan melakukan pendampingan kepada Arema FC untuk mendapatkan hak pengelolaan Stadion Kanjuruhan dan kawasannya melalui program holding UMKM," tegasnya.
Senada dengan Budi, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Fitri Rinaldi, melihat potensi besar jika aset pemerintah daerah dikelola secara profesional.
Pertemuan yang melibatkan delegasi Kemendagri (diwakili Dirjen Pengembangan Daerah, Ibu Murita) dan Kemenpora (Asisten Deputi Bidang Olahraga Profesional, Yusuf Suparman) ini dinilai sebagai sinergi positif.
"Dari diskusi yang terjadi, terlihat potensi yang sangat menjanjikan apabila Stadion Kanjuruhan dikelola dengan baik. Ini adalah upaya optimalisasi agar aset Pemerintah Daerah lebih produktif," ujar Rinaldi.
Ia berharap pengelolaan ini akan berdampak maksimal pada peningkatan ekonomi daerah.
"Khususnya dalam meningkatkan peran pengusaha UMKM dalam ekosistem klaster olahraga, terutama sepak bola," tutupnya. (*)
