Alun-Alun Sidoarjo, Kado Harmonis di Akhir Tahun

4 Desember 2025 07:07 4 Des 2025 07:07

Thumbnail Alun-Alun Sidoarjo, Kado Harmonis di Akhir Tahun
Oleh: Fathur Rozi*

Tidak lama lagi penduduk Kabupaten Sidoarjo bisa menikmati sebuah fasilitas publik yang mewah. Alun-Alun Kota nan megah.  Ruang publik yang begitu luas untuk beraktivitas fisik, beristirahat psikis, atau berkontemplasi batin. Penyegaran jasmani, rohani, sekaligus nurani.

Beberapa malam lalu, saya masuk ke lokasi proyek revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo itu. Berkeliling, memutar, mengamati kondisi bagian dalam hingga dini hari. Dari barat, ke selatan, tengah, timur, utara, kembali ke tengah, lalu ke barat lagi. Saya berdoa. Semoga Alun-Alun Baru Sidoarjo ini segera menjadi kado harmonis di akhir tahun.

Tidak ada kesimpulan apa-apa setelah putar-putar dini hari itu. Minim sekali cahaya lampu sehingga tak terlihat detail. Bakal ruang-ruang publiklah yang membuat saya terkesan dalam kegelapan malam. Saya membayangkan waktu masih kanak-kanak dulu. Di masa kecil, alun-alun adalah tempat yang subur untuk menuai keceriaan. Anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan lansia. Semua bisa berkumpul di sana. Tanpa batasan usia. Tiada sekat-sekat status sosial maupun ekonomi.

Di masa lampau, misalnya di zaman Majapahit dan Mataram, alun-alun di pusat-pusat kerajaan Jawa, memiliki multifungsi. Pusat pemerintahan, kegiatan, sosial, budaya, bahkan perputaran ekonomi. Tempat pertemuan, interaksi komunikasi, dan pengadilan terhadap pelanggar-pelanggar norma.

Di masa kini, alun-alun kota semakin memegang fungsi penting. Di sanalah warga kota bertemu dalam berbagai aktivitas dan kreativitas. Olahraga, rekreasi, hiburan, kegiatan komunitas, ruang diskusi, sampai eksplorasi ekosistem digital.

Satu hal yang sangat-sangat-sangat spesial: alun-alun kota adalah simbol kota dan branding yang membanggakan rakyat dan pemimpinnya. Alun-Alun Sidoarjo akan menunjukkan kelasnya sebagai public space termegah di Jawa Timur jika sesuai rencana. Luas dan indah. 

Kalau melihat ke atas, langsung tersaji pemandangan langit yang luar biasa. Tidak bakal terlihat kabel-kabel listrik, telepon, internet, yang silang sengkarut atau menjuntai sembarangan. Bersih di seantero sudut.

Anak-anak punya lebih dari cukup ruang untuk bermain. Para lansia dilayani dengan hormat untuk menjaga maupun merawat kebugaran, kegembiraan, kebahagiaan, dan keutuhan hidupnya di masa tua. Anak-anak muda bakal mendapatkan tempat untuk berkreasi. Sebebas-bebasnya. Seluas-luasnya.

Ada panggung dan amphiteather terbuka untuk menampilkan pertunjukan musik, tari, atau apa pun. Pemkab Sidoarjo siap menyediakan fasilitas pendukung itu. Beberapa tribun menjadi tempat yang asyik untuk menikmati beragam pertunjukan.

Orang-orang tua memperoleh rasa aman ketika balita-balita, remaja-remaja, dan orang tua mereka mengunjungi alun-alun di saat pagi, petang, hingga larut malam serta hari-hari libur. Pos-pos Satpol PP ada di setiap sudut alun-alun.

Keluarga-keluarga bisa menikmati semua fasilitas Alun-Alun Sidoarjo untuk rekreasi murah meriah. Bocah-bocah asyik bermain dan tertawa. Anak-anak muda berolahraga. Lansia melakukan swaterapi tak jauh dari anak-anak, cucu, dan cicit mereka. Semua bahagia.

Kata kunci dari semua itu adalah harmoni. Revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo selayaknya menjadi ruang untuk menciptakan kebahagiaan untuk seluruh penduduk. Menumbuhkan "keinginan pamer" bagi warga maupun pemimpin kota.

Karena itulah, kehadiran Alun-Alun Baru Sidoarjo patut disambut dengan sukacita. Alun-Alun Sidoarjo adalah simbol rasa bangga bagi siapa saja yang mencintai kotanya. Di mana pun kita berada.

Kehadiran Alun-Alun Baru jangan menjadi sumber perselisihan ulama dan umara, pertikaian antarwarga, lebih-lebih persoalan hukum atau korupsi. Termasuk, pengelolaan parkir yang rawan menjadi rebutan.

Kalaupun ada masalah dan kekurangan, segera evaluasi, atasi, dan selesaikan sejak dini. Agar Alun-Alun Kota Sidoarjo terwujud sebagaimana rencananya. Jangan sampai di kemudian hari keindahan simbol kebanggaan kota itu tercoreng oleh hal-hal yang seharusnya tidak perlu terjadi. Masih ada waktu untuk itu.

Marilah kita syukuri kehadiran Alun-Alun Baru Sidoarjo sebagai nikmat Tuhan yang tidak boleh didustakan. Mari jadikan dia sebagai sumber kebahagiaan, harmoni, dan kebanggaan kepada Kota Sidoarjo Tercinta.

Biarkanlah rasa memiliki (self of belonging) tertanam, bersemi, dan tumbuh di hati sanubari warga kota. Semaikanlah harapan-harapan BAIK untuk Kabupaten Sidoarjo untuk masa depan.

Mangkane, Rek. Ojok sampek ono tutupe saluran drainase bolong. Baute lampu PJU ilang. Pager ornamen protol. Kembang dicabuti. Hiasan dipecahi. Luwih-luwih sampai ono gegeran masalah parkir. Monggo diatur sing apik. Ayo dijogo bareng-bareng hasile duit rakyat iki.(*)

 

*) Fathur Rozi, redaktur dan jurnalis senior Ketik.com yang bertugas di Sidoarjo

 **) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

*) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id

**) Ketentuan pengiriman naskah opini:

• Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.

• Berikan keterangan OPINI di kolom subjek

• Panjang naskah maksimal 800 kata

• Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP

• Hak muat redaksi

Tombol Google News

Tags:

sidoarjo Alun-Alun Sidoarjo Revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo