KETIK, BATU – Sejumlah 75 anak dari keluarga kurang mampu di Kota Batu, Jawa Timur telah mendaftar sebagai peserta didik Sekolah Rakyat.
Wali Kota Batu, Nurochman, mengatakan sejumlah 75 anak resmi ditetapkan sebagai siswa Sekolah Rakyat, dalam waktu dekat ini.
“Sebagai Wali Kota, saya menyambut baik antusiasme masyarakat. Insyaallah, 75 anak ini segera kami tetapkan sebagai peserta didik Sekolah Rakyat Kota Batu,” ujarnya, Senin 26 Mei 2025.
Sebanyak 75 calon siswa sekolah rakyat, terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan, akan dibagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel). Mereka akan memulai jenjang SMP dengan sistem asrama penuh pada Juli mendatang.
"Kami akan segera menuntaskan proses administrasi dan penerbitan Surat Keputusan (SK) bagi para siswa," jelasnya.
Program Sekolah Rakyat di Kota Batu akan berlokasi di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Bimasakti.
Sementara, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, telah meninjau persiapan Sekolah rakyat di Kota Batu beberapa waktu lalu. Gus Ipul juga menyempatkan mengunjungi calon siswa di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.
Gus Ipul menjelaskan bahwa program ini prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Pada tahun ajaran baru ini pemerintah akan membuka 53 Sekolah Rakyat di berbagai titik di Indonesia dengan daya tampung ribuan siswa. Tujuannya adalah memastikan tidak ada anak Indonesia putus sekolah.
“Dalam istilah saya, itu untuk memuliakan keluarga miskin atau miskin ekstrem, memuliakan wong cilik agar mereka juga terbawa dalam proses pembangunan lewat pendidikan yang berkualitas,” terangnya.
Selain 53 titik dengan daya tampung 3.800 siswa yang dapat dipastikan mulai dibuka pada tahun ajaran baru ini, pemerintah juga terus bekerja untuk menambah jumlah sekolah rakyat. Pada tahap awal sekolah rakyat menggunakan gedung-gedung milik Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.
“Dan selebihnya nanti Presiden juga akan membangun gedung secara khusus dipersembahkan untuk sekolah rakyat yang menampung lebih dari seribu siswa. Mudah-mudahan tahun depan bisa selesai dan dengan begitu maka ke depan lebih banyak lagi beasiswa yang bisa terima di sekolah rakyat,” katanya.
Gus Ipul menambahkan, saat ini sudah ada sejumlah lokasi yang sudah disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Dari ratusan titik yang diusulkan, ada lebih dari 12 yang sudah dinyatakan memenuhi syarat dan terus ditindaklanjuti.
“Kita tidak bisa tahu angka pastinya tetapi saya kira bisa juga mendekati 100 titik mudah-mudahan di tahun 2025 ini," ulas Gus Ipul.(*)