5 Hari di Surabaya, Hermawan Kartajaya Bongkar Tips Jitu Marketing Era Geopolitik 2025

28 Agustus 2025 13:27 28 Agt 2025 13:27

Thumbnail 5 Hari di Surabaya, Hermawan Kartajaya Bongkar Tips Jitu Marketing Era Geopolitik 2025
Hermawan Kartajaya saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Marketing Festival 2025 di Ballroom Sheraton Surabaya, Kamis, 28 Agustus 2025. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Pakar pemasaran kondang asal Surabaya, Hermawan Kartajaya bersama Markplus hadir di Surabaya untuk membongkar tips jitu marketing di era geopolitik 2025 yang banyak mengalami perubahan.

"Surabaya ini merupakan kota keenam yang disinggahi. Pertama Semarang, Pekanbaru, Yogyakarta, Palembang, Bandung, dan terakhir Surabaya. Kota terakhir ini diadakan lima hari, khusus," katanya saat membuka acara Indonesia Marketing Festival 2025 di Ballroom Sheraton, Surabaya, Kamis, 28 Agustus 2025.

Mantan pegawai rokok ini mengatakan dari tujuh kota yang menyelenggarakan acara Indonesia Marketing Festival 2025. Surabaya menjadi yang paling lama, yaitu lima hari.

"Khusus Surabaya lima jari karena memang asal saya dari sini (Surabaya)," katanya di hadapan para tamu VIP dan peserta.

Ia rencananya memberikan materi, sekaligus diskusi mengenai marketing pada siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB dengan judul Teach War or Trade War: Memahami Tantangan Baru Pemasaran.

Namun sebelum mengulas lebih jauh, ia telah membocorkan bagaimana tantangan geopolitik dalam bidang bisnis dan marketing saat ini penuh tantangan.

Salah satu sorotan global dalam dunia bisnis, menurutnya adalah perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Kedua negara ini sama-sama menguasai pasar dunia.

Dalam sebuah video, Hermawan menampilkan sosok Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menurutnya salah satu tokoh pintar dalam melakukan lobi. Salah satunya memberikan pajak impor sebesar 19 persen untuk Indonesia.

"Awalnya Indonesia senang sekali. Kita happy sekali dengan Trump. Walaupun pada akhirnya semua negara dikenakan tarif impor 19 persen juga," ungkapnya.

Kemudian China, menurut Hermawan Kartajaya, saat ini sedang fokus pada teknologi yang terus berkembang pesat.

"Salah satu teknologi aplikasinya BYD. Di sana (China) mobil bisa dansa. Amerika bisa sebenarnya, tapi malas. China suka buat aneh-aneh, Amerika tidak. Tapi Amerika tetap menguasai Dunia," bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga membeberkan detail acara dalam empat hari ke depan. Mulai dari hadirnya Wali Kota Surabaya , Eri Cahyadi hingga Wamen Ekraf Irene Umar. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hermawan Kartajaya Markplus marketing fesvital Sheraton Surabaya Markplus festival