KETIK, SURABAYA – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur (TP PKK Jatim), Arumi Bachsin Emil Dardak, menegaskan pentingnya memiliki rumah sehat dan layak huni. Menurutnya, rumah yang sehat dan layak huni tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi juga berperan krusial dalam menunjang kualitas hidup dan kesehatan keluarga.
"Rumah sehat layak huni itu biasanya fokus pada sesuatu yang lebih fisik dari rumahnya," ujar Arumi Bachsin saat membuka acara Pengembangan Rumah Sehat Layak Huni Dengan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna serta Penguatan Peran Kader PKK dalam Pendampingan Intervensi Stunting. Acara ini diselenggarakan untuk Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota se-Jatim di Kantor TP PKK Jatim, Surabaya, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Arumi menjelaskan, rumah layak huni mencakup beberapa aspek penting seperti ketersediaan jamban, jendela untuk sirkulasi udara, tingkat kelembaban yang ideal, dan pencahayaan yang cukup. Faktor-faktor ini, lanjut Arumi, sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan anggota keluarga yang tinggal di dalamnya.
"Jambanisasi itu merupakan hak asasi manusia yang harus ada di rumahnya masing-masing," tegasnya.
Ia menambahkan, memiliki jamban di dalam rumah merupakan hal yang sangat mendasar dan bukan lagi kemewahan. Kondisi ini jauh berbeda dengan masa lalu di mana jamban seringkali tidak tersedia di setiap rumah.
Perubahan pola pikir masyarakat, menurut Arumi, sangat mempengaruhi dan mampu mengubah pandangan terhadap kebutuhan jamban di rumah, yang kemudian direalisasikan dengan perubahan tata ruang.
"Kita mengenalnya dengan, kalau di PKK menyebutnya Rumah Sehat Layak Huni," kata Arumi.
Arumi juga menekankan bahwa rumah merupakan kebutuhan dasar yang tidak hanya untuk berlindung dari cuaca, tetapi juga sebagai tempat beraktivitas dan meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Oleh karena itu, rumah sehat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi signifikan terhadap kesehatan keluarga.
"Kalau sumber infeksinya ada di rumah, misalnya tata ruang rumahnya tidak memenuhi kriteria sehat layak huni, itu biasanya akan menjadi kronis dan infeksi berkepanjangan," pungkas Arumi.(*)