KETIK, SAMPANG – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya semangat kewirausahaan di kalangan anak muda, muncul sosok inspiratif dari Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.
Dia adalah Nasir, seorang pemuda yang berhasil mengubah hobi menggambar dan mendesain menjadi sumber penghasilan serta peluang kerja bagi masyarakat di sekitarnya.
Berkat ketekunan, kreativitas, dan dukungan serta bantuan dari SKK Migas–Medco Energi, Nasir kini menjadi contoh nyata bagaimana semangat dan kemitraan mampu melahirkan kemandirian ekonomi di daerah.
Perjalanan usaha Nasir dimulai dari ketertarikannya terhadap dunia seni grafis dan desain visual.
"Semua berawal dari hobi menggambar dan mendesain. Kini, saya bisa membuka usaha dan lapangan kerja di bidang percetakan dan sablon yang saya beri nama Pojok Digital Printing," ujar Nasir saat ditemui di tempat usahanya, Senin, 3 November 2025.
Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mudah. Nasir mengaku sempat kesulitan memenuhi pesanan karena harus bergantung pada jasa sablon milik orang lain.
"Awalnya, saya tidak bisa menyelesaikan pesanan dengan cepat karena masih mengandalkan tempat sablon di luar. Tapi berkat dukungan alat sablon dan printer dari SKK Migas–Medco Energi, saya kini bisa menyelesaikan pesanan lebih cepat dan tepat waktu," ungkapnya.
Nasir saat menerima bantuan dari SKK Migas-Medco Energi Sampang (Foto: Mat Jusi/Ketik.com).
Selain bantuan peralatan, Nasir juga mendapatkan pelatihan pemasaran digital yang diberikan oleh Medco Energi. Pelatihan tersebut memberikan dampak besar bagi perkembangan usahanya.
"Setelah memahami cara promosi di media sosial dan marketplace, jumlah pesanan saya meningkat. Sekarang, saya bisa menerima pesanan hingga sepuluh kaos per hari, mulai dari kaos perkumpulan hingga pembuatan banner untuk berbagai keperluan acara," jelasnya.
Nasir pemuda Camplong (Foto: Mat Jusi/Ketik.com).
Tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, Nasir juga berkomitmen untuk memberdayakan anak muda di lingkungannya. Ia mengajak pemuda sekitar untuk ikut terlibat dalam kegiatan produksi dan desain, sehingga usaha ini menjadi wadah kolaborasi sekaligus sarana belajar.
"Saya turut mengajak anak-anak muda di sekitar sini agar bisa ikut terlibat. Jadi, usaha ini tidak hanya berkembang untuk saya pribadi, tetapi juga membuka peluang kerja meskipun dalam skala kecil," katanya.
Nasir pun mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang telah ia terima.
"Saya bersyukur karena bakat saya tidak berhenti pada hobi, tetapi bisa menjadi peluang usaha. Terima kasih kepada SKK Migas–Medco Energi atas pelatihan dan bantuan alat yang sangat bermanfaat," tuturnya dengan penuh semangat.
Di akhir perbincangan, Nasir berharap agar kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda lain untuk terus menggali potensi diri dan berani memulai usaha mandiri.
"Semoga usaha ini terus berkembang dan menginspirasi pemuda lain untuk percaya pada kemampuan dan potensi diri," pungkasnya.(*)
