Nenek Elina Ceritakan Detik-Detik Dirinya Diusir dari Rumah

28 Desember 2025 22:00 28 Des 2025 22:00

Thumbnail Nenek Elina Ceritakan Detik-Detik Dirinya Diusir dari Rumah
Nenek Elina Widjajanti ketika memberikan keterangan di Mapolda Jatim, Minggu, 28 Desember 2025. (Foto: Dok. istimewa)

KETIK, SURABAYA – Peristiwa pengusiran paksa yang dialami nenek Elina Widjajanti (80) memasuki babak baru. Ia pada, Minggu, 28 Desember 2025 mendatangi Mapolda Jatim untuk menjalani pemeriksaan.

Usai pemeriksaan kepada awak media, Elina menceritakan detik-detik pengalaman memilukan saat diusir paksa dari rumahnya di Dukuh Kuwukan, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya.

Pada saat itu, ia menceritakan sejumlah orang datang ke rumahnya dan meminta segera keluar. Bahkan, saat hendak mengambil tas pribadinya, Elina mengaku tidak diperbolehkan.

“Saya diangkat-angkat. Mau ambil tas enggak boleh, disuruh keluar,” ujarnya.

Saat itu, Elina bertanya apakah ada surat. Namun orang-orang yang datang ke rumahnya hanya diam saja, lantas jalan pergi meninggalkan lokasi. Ia juga mengungkapkan salah satu orang yang memerintahkannya keluar mengenakan kaus merah.

"Yang menyuruh mengangkat saya itu orang pakai baju merah. Saya diangkat empat orang, dua pegang kaki, dua pegang tangan," jelasnya.

Pada saat tubuhnya dipegang, Elina berusaha melawan. Tapi, tetap dibawa keluar rumah sebelum diturunkan di halaman.

"Saya lawan, tetapi dia membawa saya sampai agak luar baru diturunkan," katanya.

Cerita Elina itu sama seperti yang disampaikan Joni, kerabat perempuan nenek Elina yang berada di lokasi. Menurutnya, ketika itu suasana sangat mencekam karena banyak orang berkumpul di sekitar rumah.

"Saya lihat sendiri kondisinya, tetapi enggak berani ambil foto waktu mau masuk ke dalam rumah, enggak boleh," katanya.

Joni melanjutkan, ketika itu dirinya sempat meminta izin masuk ke rumah untuk mengambil tas nenek Elina. Tapi permintaannya ditolak oleh Samuel.

"Saya bilang mau ambil tas, tetapi Pak Samuel tanya, 'jaminannya apa?' saya bilang jaminan saya kalau Bu Lina enggak mau keluar," ungkapnya.

Joni mengaku mendapat ancaman akan dipenjara jika Elina tidak mau keluar dari rumah.

Tak Kenal Samuel

Nenek Elina mengaku tidak mengenal sosok bernama Samuel yang disebut sebagai pihak yang mengklaim rumah tersebut. Menurutnya, perkenalannya dengan Samuel saat peristiwa pengusiran berlangsung.

"Enggak kenal. Baru kenalnya waktu kejadian itu," jelasnya.

Lanjut Elina, pada saat kejadian, dirinya sempat diminta menunjukkan surat kepemilikan rumah. "Saya punya Letter C. Saya tunjukkan itu," imbuhnya.

Tapi ia menyayangkan, dari pihak Samuel yang mengaku memiliki surat kepemilikan tidak pernah memperlihatkan dokumen tersebut.

Sebagai informasi, kasus ini bermula dari video viral pengusiran paksa Elina oleh sekelompok orang dari pihak Samuel dan Yasin pada 6 Agustus 2025. (*)

Tombol Google News

Tags:

Elina nenek elina Polda Jatim pengusiran Elina Elina Surabaya