Khofifah Tegaskan Guru Penentu Karakter Generasi Emas, Kunci Jatim Pertahankan Prestasi Nasional

14 Desember 2025 11:03 14 Des 2025 11:03

Thumbnail Khofifah Tegaskan Guru Penentu Karakter Generasi Emas, Kunci Jatim Pertahankan Prestasi Nasional
Gubernur Khofifah hadir di peringatan HUT PGRI ke-80 dan HGN Tahun 2025, di GRAHA UNESA (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan penghormatan kepada para guru sebagai penentu karakter generasi masa depan. Pesan tersebut disampaikan saat Puncak Peringatan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional 2025 tingkat Provinsi Jawa Timur di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu, 13 Desember 2025.

Dengan mengusung tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas”, peringatan yang digelar PGRI Jatim ini menjadi momentum refleksi atas peran strategis guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Khofifah menegaskan, peran guru tidak berhenti pada proses pengajaran di ruang kelas, tetapi juga mencakup pembentukan karakter, penanaman nilai, serta penguatan daya saing generasi muda.

“Guru adalah penjaga masa depan bangsa. Di tangan para guru, nilai, ilmu, dan harapan dititipkan. Guru bermutu akan melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, tangguh, dan mampu bersaing di tingkat global,” tegasnya.

Khofifah menyampaikan apresiasi dan penghormatan atas pengabdian para guru yang telah menyiapkan generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Terima kasih kami kepada panjenengan semua, karena panjenengan telah menyiapkan calon-calon pemimpin Indonesia Emas 2045. Suatu saat nanti, ketika pada tahun 2045 panjenengan melihat berjejer para jenderal, itu adalah hasil pendidikan panjenengan. Ketika ada berjejer pimpinan-pimpinan nasional dan pimpinan daerah, maka itu juga merupakan buah dari pendidikan panjenengan,” ungkap Khofifah.

“Mudah-mudahan semua yang panjenengan lakukan menjadi jariyah, dan mudah-mudahan Allah SWT membahagiakan panjenengan semua, di dunia dan di akhirat,” imbuhnya.

Ia menyebut, peran guru tercermin dari berbagai capaian pendidikan Jawa Timur sepanjang 2025. Konsistensi prestasi yang diraih pelajar menunjukkan mutu pendidikan di Jatim tetap terjaga berkat dedikasi para guru, didukung sinergi seluruh pemangku kepentingan.

Salah satu capaian menonjol terlihat pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Jawa Timur menempati peringkat pertama nasional dengan 27.994 siswa diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi.

Prestasi tersebut menjadi yang tertinggi secara nasional selama enam tahun berturut-turut, sekaligus menegaskan kuatnya daya saing akademik pelajar Jawa Timur di tingkat nasional.

“Prestasi ini bukan lahir secara instan. Di baliknya ada proses panjang, ketekunan guru membimbing, kesabaran mendidik, dan keikhlasan mendampingi setiap langkah anak-anak kita,” ujarnya.

Selain prestasi akademik, kualitas pendidikan di Jawa Timur juga tercermin dari berkembangnya kreativitas, inovasi, dan karakter peserta didik. Di bidang seni dan budaya, Jawa Timur tampil sebagai Juara Umum Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) 2025.

Pada ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025, pelajar Jatim kembali menorehkan prestasi dengan meraih 11 medali dari berbagai kategori inovasi.

Sementara di sektor olahraga pendidikan, Jawa Timur mendominasi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2025 dengan menyabet gelar Juara Umum dan total 12 medali. Capaian ini mencerminkan pembinaan pelajar yang seimbang antara kecerdasan intelektual, fisik, dan karakter kompetitif.

Tak hanya prestasi siswa, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa ekosistem pendidikan di Jawa Timur juga terus bergerak menuju penguatan inovasi serta percepatan transformasi digital.

East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025 mencatat lebih dari 34 ribu karya inovasi pendidikan yang dihasilkan siswa, guru, dan tenaga pendidik, menjadikannya salah satu ajang inovasi pendidikan terbesar di Indonesia.

Sejalan dengan itu, transformasi digital pendidikan di Jawa Timur juga mendapat pengakuan internasional melalui penghargaan Google for Education Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Jawa Timur dalam memperluas digitalisasi sekolah, meningkatkan kompetensi guru, serta membangun ekosistem pembelajaran berbasis teknologi.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat kesejahteraan dan kepastian status guru, terutama bagi guru honorer.

“Untuk PPPK guru, jumlah pengangkatan di Jawa Timur menjadi yang tertinggi secara nasional. Dan untuk tahun depan, kami kembali mengajukan sekitar 17 ribu guru untuk diangkat menjadi PPPK,” tegasnya.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Jawa Timur, kami menyampaikan terima kasih yang luar biasa. Tetaplah memberikan dedikasi dan pengabdian terbaik untuk anak-anak bangsa,” lanjut Khofifah.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para pendidik, Gubernur Khofifah memberikan hadiah ibadah umrah kepada empat guru yang mengabdi di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Mereka adalah Dwi Nurcahyono dari SMK Negeri 2 Nawangan, Kabupaten Pacitan; Ita Mariya dari SDN 5 Dauhan, Kabupaten Situbondo; Hermin Irawati selaku Pengawas SMA Kepulauan Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep; serta Ayu Laksminingtyas Tri Kusumawardani dari SLB ABCD PGRI Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, lima unit laptop juga diserahkan kepada guru terpilih sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian, keteladanan, dan kontribusi nyata dalam memajukan pendidikan di Jawa Timur.

Menurut Khofifah, lebih dari 345.454 guru menjadi motor penggerak utama dalam menjaga konsistensi mutu pendidikan, sekaligus memastikan berbagai capaian dan prestasi dapat diraih secara berkelanjutan.

Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk terus menghadirkan kebijakan yang berpihak pada guru serta memperkuat kualitas pendidikan secara menyeluruh.

“Indonesia Emas hanya dapat dicapai jika guru dimuliakan, didukung, dan diberi ruang untuk terus bertumbuh. Jawa Timur akan terus berdiri bersama para guru sebagai penjaga masa depan bangsa,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, serta para Bupati dan Wali Kota se-Jatim. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jatim, beserta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jatim.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur se-Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Jatim serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Pembina PGRI Provinsi Jatim, Dewan Pakar PGRI Provinsi Jatim, Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA), serta para Rektor Perguruan Tinggi PGRI se-Jatim.

Hadir pula Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP PT) PGRI se-Jawa Timur, para Ketua PGRI Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, serta Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan 16.832 guru se-Jawa Timur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Khofifah Hadiri Puncak Peringatan HUT PGRI ke-80 dan HGN 2025 Jatim: Guru Pembentuk Karakter Generasi Graha UNESA HUT PGRI ke 80