KETIK, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 sebesar 8,47 persen. Angka ini menunjukkan penurunan 0,10 persen dibandingkan September 2024 dan 0,56 persen dibandingkan Maret 2024.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyambut baik rilis data BPS ini, menyebut penurunan angka kemiskinan sebagai hasil kerja keras semua pihak.
“Tentunya ini sesuatu yang menggembirakan kalau didekati dari sisi turunnya angka kemiskinan tersebut. Ini kerja keras kita bersama-sama seluruh unsur, tidak hanya pemerintah, termasuk masyarakat, karena mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya menjadi domain dari pemerintah,” ujar Prasetyo Hadi mengutip laman resmi Kemensetneg, Senin, 28 Juli 2025.
Mensesneg menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya mengentaskan kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh penjuru Tanah Air. Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga mencapai nol persen.
“Kami berkomitmen dalam lima tahun masa pemerintahan Bapak Prabowo dan Mas Gibran ini kita ingin betul-betul menghilangkan sebisa mungkin sampai mencapai nol persen atau tidak ada lagi saudara-saudara kita yang berada di garis kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Upaya pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem dilakukan secara terintegrasi, dengan salah satu fokus utama pada penciptaan lapangan kerja baru. Mensesneg meyakini berbagai program strategis pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP), hingga hilirisasi, akan menciptakan lapangan kerja baru yang berperan dalam mengikis angka kemiskinan.
“Ini beberapa upaya pemerintah yang terintegrasi, lintas sektor, lintas kementerian yang semangatnya semua sama, untuk mendorong terciptanya lapangan-lapangan pekerjaan baru,” tandasnya.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 sebanyak 23,85 juta orang, turun 0,2 juta orang dibandingkan September 2024. Sementara itu, jumlah penduduk miskin ekstrem tercatat sebanyak 2,38 juta orang, turun 0,40 juta orang dibandingkan September 2024 dan 1,18 juta orang dibandingkan Maret 2024.
"Dari sisi persentasenya, penduduk miskin ekstrem terhadap total populasi pada Maret 2025 mencapai 0,85 persen, atau turun sekitar 0,14 persen poin dibandingkan September 2024, atau jika dibandingkan dengan Maret 2024 yang lalu turun 0,41 persen poin," terang Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono. (*)