KETIK, BATU – Bareskrim Polri, melalui Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (Dirtipid PPA & PPO), terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan kapasitas penegak hukum dalam menangani kekerasan berbasis gender, khususnya terhadap perempuan dan anak.
Upaya ini bertujuan memberanikan korban untuk melaporkan jika mengalami kekerasan atau pelecehan.
"Jangan karena diancam oleh pelaku terus takut untuk bersuara. Untuk itu melalui program Rise and Speak, kami menggugah kita semua untuk berani muncul di permukaan," kata Dirtipid PPA & PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah di Sekolah Alkitab Kota Batu, Kamis, 15 Mei 2025.
Brigjen Nurul menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kejahatan berbasis gender tidak bisa ditangani sendiri oleh aparat kepolisian dan membutuhkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
"Kami berharap kepada anak-anak, ibu-ibu atau masyarakat rentan harus berani bersuara," ujarnya.
Brigjen Nurul mengapresiasi langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan di Kota Batu. Ia mengimbau masyarakat untuk peduli dan berani melaporkan kekerasan yang dialami atau dilihat di lingkungan sekitar.
"Jangan takut untuk melaporkan apabila mengalami kekerasan atau pelecehan, jangan karena diancam oleh pelaku terus takut untuk bersuara," tegasnya.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyampaikan pentingnya keadilan dalam penyelesaian kasus kekerasan, terutama terhadap anak. Melalui program Rise and Speak, harapannya masyarakat terdorong untuk berani melaporkan kasus kekerasan yang selama ini tidak terungkap.
"Terkait kasus kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Batu, Polres Batu berkomitmen tidak menggunakan Restorative Justice, akan kami gas pol," ujar Kapolres.
Dengan kegiatan tersebut, Bareskrim Polri dan Polres Batu berkomitmen untuk menjamin keadilan hukum bagi perempuan dan anak serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menangani kekerasan berbasis gender.(*)