KETIK, CILACAP – Situasi semakin memanas di internal Partai Golkar Cilacap jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 yang bakal digelar dalam waktu dekat ini.
Dua kandidat kuat semakin gencar melakukan manuver politik. Teti Rohatiningsih yang saat ini duduk di DPR RI dari Fraksi Golkar, disebut-sebut telah mendapat rekomendasi dari DPP.
Sedangkan Sindy Syakir incumbent yang saat ini sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cilacap diklaim mendapat dukungan dari 29 Pimpinan Kecamatan (PK).
Menanggapi hal tersebut, sejumlah tokoh senior Partai Golkar Cilacap buka suara. Mereka adalah Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Cilacap Tribowo Sudirohardjo, Bambang Sri Wahono sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Bambang Sri Wahono, dan tokoh senior Golkar, Mulia Budhi Arta.
Ketiga tokoh Golkar tersebut mempunyai pengaruh yang cukup kuat di Partai Golkar. Mereka menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang sangat perhatian dan cinta kepada Partai Golkar Cilacap.
"Musda Golkar Cilacap membuat hangat Politik di Cilacap. Hal ini menunjukkan bahwa Partai Golkar mendapat perhatian khusus dari masyarakat," ungkapnya saat ditemui, Rabu, 8 Oktober 2025.
Menanggapi klaim salah calon ketua yang mendapat rekomendasi dari DPP, ketiganya menegaskan bahwa informasi yang beredar harus diluruskan supaya masyarakat dan konstituen tidak simpang siur dan mengetahui kebenarannya.
"Sebagai senior di Partai Golkar, kami selalu mengamati perkembangan jelang Musda yang hangat dan mendapat sorotan dari masyarakat. Bahwa kami melihat beberapa tokoh Partai Golkar Cilacap secara terang-terangan memberikan dukungan penuh kepada Teti. Tindakan tersebut sah-sah saja namun hingga kini belum ada surat resmi penunjukan calon ketua dari DPP," tegas Tribowo.
Ia mengingatkan kepada semua pihak tidak gegabah menerima isu rekomendasi. Tribowo menyinggung adanya tokoh dan relawan Golkar yang justru tidak mematuhi rekomendasi DPP pada saat Pilkada 2024 berlangsung.
"Apakah mereka konsisten dengan dukungannya sedang di Pilkada 2024 tidak patuh pada rekom dari pusat," tegasnya.
"Rekom pusat turun ke pasangan Syamsul Aulia Rachman dan Ammy Amalia Fatma Surya, namun mereka justru mendukung pasangan lain," imbuh Tribowo.
Sementara itu terkait pernyataan bahwa Ketua DPD Golkar saat ini Sindy Syakir tidak mampu mempertahankan jumlah kursi DPRD, Bambang Sri Wahono membantah.
Ia menjelaskan penurunan kursi dari 9 menjadi 8 kursi di DPRD Cilacap tejadi saat masa pemerintahan Tatto Suwarto Pamuji.
"Sebagai catatan, Ibu Teti menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2024 juga membawa dampak terhadap perolehan suara partai. Bahwa di Dapil 8 Jawa Tengah, Golkar hanya meraih satu kursi yang sebelumnya tahun 2019 mendapat dua kursi. Di DPRD Kabupaten, kursinya malah turun dari 8 menjadi 7 kursi," ujar Bambang.
Bambang menilai, aktivitas politik ibu Teti selama Pileg lebih mementingkan pada pemenangan pribadi di DPR RI, bukan penguatan struktural partai secara menyeluruh.
Sesuai arahan dari pimpinan pusat, Bambang mengatakan bahwa Golkar menekankan pentingnya regenerasi.
"Dalam arahannya pada setiap kesempatan pimpinan pusat dan provinsi selalu menyampaikan agar memprioritaskan pemimpin muda. Generasi Z kedepan semakin menonjol, maka Golkar butuh pemimpin muda sebagai penyeimbang," paparnya.
Tokoh senior lain, Mulia Budi Artha menegaskan pentingnya menghormati hasil Musda apapun hasilnya.
"Apapun keputusan Musda adalah hasil akhir dan sah, baik melalu aklamasi maupun voting akan kami hormati. Apabila Sindy Syakir terpilih kembali kita semua yakin dia akan merangkul semua pihak di tubuh Golkar, termasuk Ibu Teti dan Bapak Tatto, untuk bersama-sama membesarkan Golkar di Kabupaten Cilacap," bebernya.
Tribowo melanjutkan, sebagai senior partai, mereka berpesan untuk menjaga kondusivitas dalam Musda 2025 ini.
"Pernyataan kami tidak ingin memperkeruh suasana, melainkan memberikan informasi yang berimbang dan juga selalu menjaga marwah partai," katanya.
"Kami berharap pengurus dan konstituen Golkar tetap menjaga kondusifitas, kami ingin Musda berjalan damai, kekeluargaan, dan tetap solid kepada Partai Golkar," tandasnya. (*)