KETIK, SURABAYA – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto berharap Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tingkat daerah dapat segera terbentuk lengkap di 38 kabupaten/kota di wilayah setempat.
"FKDM di Jatim baru 19 kabupaten/kota yang aktif. Sedangkan, 19 daerah lainnya ada yang belum terbentuk, ada juga yang sudah terbentuk tapi tidak aktif. Semoga segera dilengkapi," ujarnya di sela Pembukaan Rapat Koordinasi FKDM Kabupaten/Kota se-Jatim dan Pelatihan Kapasitas Pengurus FKDM Daerah di Surabaya, Jumat, 21 November 2025.
Menurut dia, keberadaan FKDM sangat membantu pemerintah untuk mendeteksi kerawanan sosial.
Eddy juga berharap FKDM dapat membantu pemerintah menganalisa, termasuk bisa masuk mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi.
"Di FKDM ada perwakilan unsur ormas yang tentu memiliki basis massa. Sehingga jika terjadi konflik sosial di suatu daerah, FKDM bisa membantunya," ucap dia.
"Syukur-syukur bisa dilokalisir kasusnya. Karena kalau dibiarkan maka bisa jadi kasus nasional dan melebar," tambah Eddy.
Sementara itu, Ketua FKDM Jatim Listiyono Santoso menjelaskan FKDM merupakan mitra pemerintah yang memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah mengenai kebijakan berkaitan dengan kewaspadaan dini masyarakat.
"FKDM tentunya sebagai mitra pemerintah yang memberikan masukan, rekomendasi-rekomendasi dalam rangka menjaga situasi kondisi kewaspadaan dini di Indonesia, khususnya di Jatim," katanya.
Pihaknya mengaku masih memiliki PR besar karena ternyata belum semua pemerintah daerah membentuk FKDM di tingkat kabupaten/kota.
Ia menjelaskan pembentukan FKDM diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2018 yang telah diubah oleh Permendagri Nomor 46 Tahun 2019.
"Padahal sudah jelas ini perintah Pemerintah Pusat, bahkan diatur dalam Permendagri. Kami sangat-sangat berharap daerah yang belum segera dibentuk. Bahkan, kalau perlu sampai tingkat kelurahan," tuturnya.
Di sisi lain, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga tersebut juga mengatakan rakor kali ini digelar untuk menyamakan persepsi seluruh pengurus agar memahami tugas pokok dan fungsi menjadi anggota FKDM.
Tak itu saja, selama tiga hari pengurus FKDM tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga dilatih kemampuannya melakukan deteksi dini terhadap bencana alam maupun sosial yang terjadi di tengah lingkungannya.
"Sehinggga semua punya kemampuan identifikasi dan pencegahan agar potensi bencana sosial tidak terwujud. Tapi, kalau pun terjadi bisa meminimalisir dampaknya," kata Listiyono. (*)
