HKTI Lumajang Dilantik, Siap Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan dan Gula Jatim

27 Mei 2025 20:59 27 Mei 2025 20:59

Thumbnail HKTI Lumajang Dilantik, Siap Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan dan Gula Jatim
Pelantikan DPC HKTI Lumajang masa bakti 2025–2030 di Pendopo Arya Wiraraja, pada Minggu, 25 Mei 2025. (Foto: Kominfo Lumajang/Tomi)

KETIK, LUMAJANG – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang masa bakti 2025–2030 resmi dilantik oleh Ketua HKTI Jawa Timur, H. M. Arum Sabil di Pendopo Arya Wiraraja, pada Minggu, 25 Mei 2025.

Turut hadir pada momen itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lumajang, Indah Amperawati.

Pelantikan dengan tema "Optimalisasi Swasembada dan Pupuk Terbarukan Menuju Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara," menandai kolaborasi penting antara pemerintah daerah dan HKTI. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian petani.

Gubernur Khofifah mengklaim produksi beras dan gabah di wilayahnya telah melampaui target. Kini, tantangannya adalah mempertahankan capaian itu guna mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas padi dan beras.

"Kita sudah melebihi target, artinya gapoktannya luar biasa, petaninya luar biasa termasuk HKTI yang berjuang selama ini," katanya.

Ke depan, Pemprov Jatim akan fokus pada Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB). Langkah konkretnya adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik.

"Cacing hidup, belut hidup, maka akan tambah sehat dan semua unsur hara tanah juga baik," jelasnya.

Selain beras, Khofifah juga mendorong swasembada gula. Ia membeberkan, tebu hibrida dengan tinggi mencapai lima meter mampu menghasilkan 20 ton gula per hektare, naik empat kali lipat dibanding tebu biasa yang hanya 5 ton.

"Sekarang juga sudah digulirkan KUR klaster tebu, itu akan memudahkan petani-petani muda untuk bertani tebu dalam rangka swasembada gula," pungkasnya.

Bupati Indah menegaskan bahwa kehadiran HKTI harus menjadi energi baru bagi pembangunan sektor pertanian di Lumajang. Fokusnya tidak hanya pada produksi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani, regenerasi pelaku tani, dan inovasi teknologi.

“Kami siap bergandengan tangan dengan HKTI. Kita ingin memastikan bahwa Lumajang memiliki sistem pertanian yang adaptif, modern, dan tetap berakar pada kearifan lokal,” ujar Bupati.

Bupati juga mendorong keterlibatan aktif petani milenial dalam transformasi pertanian di Lumajang. Menurutnya, generasi muda adalah pionir pertanian masa depan yang harus mampu memanfaatkan teknologi dan mengembangkan model bisnis kompetitif.

“Petani milenial adalah kunci keberlanjutan sektor ini. Kami ingin pertanian tidak lagi dipandang sebagai profesi pinggiran, melainkan sebagai pilar ekonomi yang menjanjikan dan membanggakan,” imbuhnya.

M. Jamaluddin, Ketua HKTI Lumajang, menyatakan pihaknya segera menyusun program kerja bersama pengurus baru yang baru saja dilantik. Rencana tersebut akan diselaraskan dengan program Pemkab Lumajang dan Pemprov Jawa Timur. Langkah pertama adalah optimalisasi peran petani, baik di sektor pangan maupun gula.

"Pemerintah sekarang konsen untuk swasembada pangan dan gula, kita akan ikut andil dan ambil bagian dari program pemerintah," katanya.(*)

Tombol Google News

Tags:

HKTI Lumajang HKTI Jawa Timur HKTI Jatim HKTI Lumajang Khofifah Indar Parawansa