Harapan HKTI Lumajang di Munas X HKTI, Kongres Tani, dan Tani Fest 2025: Dorong Kemandirian dan Kesejahteraan Petani

24 Juni 2025 09:18 24 Jun 2025 09:18

Thumbnail Harapan HKTI Lumajang di Munas X HKTI, Kongres Tani, dan Tani Fest 2025: Dorong Kemandirian dan Kesejahteraan Petani
Jajaran Pengurus HKTI Lumajang. (Foto: HKTI Kabupaten Lumajang)

KETIK, LUMAJANG – Momentum bersejarah Musyawarah Nasional (Munas) X Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kongres Tani, dan Tani Fest yang akan dibuka langsung di Istana Negara pada 25 hingga 26 Juni 2025 menjadi sorotan utama bagi seluruh insan pertanian di Indonesia. 

Ketua HKTI Lumajang, M. Jamaluddin, berharap acara ini menghasilkan gebrakan nyata bagi kemajuan petani dan sektor pertanian di tanah air, khususnya di Kabupaten Lumajang. Ia menyoroti pentingnya memperkuat posisi petani sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional.

"Pembukaan acara di Istana Negara ini adalah simbol kuat komitmen negara terhadap sektor pertanian. Munas X HKTI, Kongres Tani, dan Tani Fest ini harus menjadi ajang untuk merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang pro-petani," ujarnya. 

"Kami berharap ada langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mendorong inovasi pertanian, dan memperkuat kelembagaan petani di seluruh pelosok negeri," lanjut Jamaluddin.

Beberapa poin utama yang menjadi harapan HKTI Lumajang dalam Munas X HKTI ini meliputi:

- Peningkatan Akses Permodalan: HKTI Lumajang berharap adanya kemudahan akses permodalan bagi petani, baik melalui skema kredit lunak maupun subsidi yang tepat sasaran, untuk mendukung peningkatan produktivitas dan diversifikasi usaha tani. Ini krusial agar petani tidak lagi kesulitan modal dalam menggarap lahan dan mengembangkan usahanya.

- Penguatan Pasar dan Tata Niaga: M. Jamaluddin menekankan pentingnya perbaikan tata niaga pertanian agar petani mendapatkan harga jual yang layak dan tidak lagi terjerat oleh praktik tengkulak yang merugikan. Penguatan rantai pasok dan akses langsung petani ke pasar digital juga menjadi harapan besar untuk memutus mata rantai penjualan yang panjang.

- Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi: Munas diharapkan dapat melahirkan program-program yang mendorong adopsi teknologi pertanian modern, seperti mekanisasi, pertanian presisi, dan aplikasi digital, guna meningkatkan efisiensi dan daya saing produk pertanian Indonesia di kancah global.

- Regenerasi Petani: Isu regenerasi petani menjadi perhatian serius. HKTI Lumajang berharap ada upaya nyata dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menarik minat generasi muda terjun ke sektor pertanian melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan fasilitas yang memadai.

- Perlindungan Lahan Pertanian: Jaminan atas ketersediaan lahan pertanian produktif dari alih fungsi lahan yang masif juga menjadi desakan HKTI Lumajang. Kebijakan yang kuat untuk melindungi lahan pertanian lestari adalah kunci keberlanjutan sektor ini dan jaminan masa depan pangan.

Selain itu, M. Jamaluddin mengemukakan antusiasme tinggi dari Lumajang terhadap seluruh rangkaian acara, seraya berharap aspirasi mereka dapat diserap dan diakomodasi dalam perumusan kebijakan HKTI di masa depan.

"Pembukaan di Istana Negara memberikan semangat baru bagi kami. Petani adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan pangan bangsa. Sudah saatnya kita memberikan perhatian lebih dan dukungan penuh agar mereka dapat lebih berdaya, mandiri, dan sejahtera," ujarnya.

Acara Munas X HKTI, Kongres Tani, dan Tani Fest yang dimulai dari Istana Negara diharapkan akan menjadi tonggak sejarah baru bagi kemajuan pertanian Indonesia, menciptakan ekosistem yang lebih kondusif bagi petani untuk tumbuh dan berkembang. (*)

Tombol Google News

Tags:

HKTI Lumajang HKTI Munas X HKTI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kongres Tani petani