KETIK, SURABAYA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian mengapresiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang telah datang langsung ke lokasi terdampak bencana di Provinsi Sumatera Utara.
“Saya tahu Ibu Khofifah sudah berangkat ke Medan dua hari lalu dan beliau memberikan bantuan dalam bentuk barang di sana,” ujar Mendagri di sela Konferensi Pers Penanggulangan Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar yang diikuti sejumlah menteri di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Mendagri mempersilakan bagi kepala daerah se-Indonesia, baik wali kota, bupati hingga gubernur untuk membantu memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung ke daerah terdampak bencana di Sumatera.
Selain Gubernur Khofifah yang datang langsung, sejumlah bantuan dari kepala daerah tingkat provinsi sudah disalurkan melalui Baznas, seperti Gubernur Maluku sebesar Rp3 miliar, kemudian Sulawesi Selatan Rp1,5 miliar dan Kalimantan Utara Rp1 miliar.
“Saya membayangkan di Indonesia ini ada 552 kepala daerah, terdiri dari kabupaten/kota dan provinsi, kalau bisa solidaritas membantu dan ini pasti sangat meringankan beban teman-teman di daerah terdampak bencana,” ucap dia.
Mendagri menegaskan telah menerbitkan Surat Edaran pada 1 Desember 2025 yang bisa dijadikan payung hukum menghibahkan atau mengirimkan uang kepada daerah terdampak bencana.
Menurut Menteri Tito, bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja sehingga sesama warga Indonesia sudah sewajarnya saling membantu serta menumbuhkan rasa solidaritas, yakni bersama-sama membantu satu sama lain.
“Ini waktunya untuk teman-teman kepala daerah membantu rekan kita yang sedang tertimpa musibah. Ini momentum dan silakan membantu,” tutur mantan Kapolri tersebut.
Sementara itu, sebelumnya atau pada 30 November 2025, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendatangi langsung daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, sedangkan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak ke Sumatera Barat.
Bantuan senilai Rp5 miliar tersebut diserahkan secara simbolis di Posko Bencana Gedung Kwarda Sumatera Utara, Medan, dan diterima secara simbolis oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya.
Sedangkan, untuk Provinsi Sumatera Barat dan Aceh diserahkan secara khusus dalam waktu berbeda.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Jatim, saya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujar Khofifah.
Adapun rincian bantuannya meliputi bantuan permakanan, obat obatan, sandang, perlengkapan keluarga serta perlengkapan kebersihan pascabanjir.
Khofifah menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan amanah seluruh masyarakat Jawa Timur yang ingin berkontribusi meringankan beban masyarakat Sumatera.
Khofifah menjelaskan, untuk memastikan distribusi yang cepat dan menjangkau wilayah terdampak, Pemprov Jatim bekerja sama dengan TNI dan POLRI.
Bantuan diterbangkan menggunakan pesawat TNI AU melalui Base Ops Lanud Abdulrachman Saleh Malang menuju Medan, dengan kapasitas angkut 12 hingga 15 ton per sortie.
Berikutnya, bantuan berkapasitas besar dan bersifat non-perishable diberangkatkan melalui KRI dari Koarmada 2 Surabaya menuju Pelabuhan Teluk Bayur dan Sibolga.
"Kami berharap kehadiran bantuan ini tidak hanya meringankan kebutuhan darurat, tetapi juga memberikan dukungan moral bagi masyarakat Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat agar dapat segera pulih dan bangkit kembali," kata Khofifah. (*)
