KETIK, SAMPANG – Semangat kaderisasi dan pelestarian tradisi keagamaan terus digaungkan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di wilayah Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura.
Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor Desa Lepelle mengadakan kegiatan ziarah ke makam para muassis Nahdlatul Ulama (NU). Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program rutin organisasi yang tidak hanya menekankan penguatan spiritual, tetapi juga membangun koneksi historis antara kader muda dengan tokoh-tokoh pendiri NU.
Ketua PR GP Ansor Lepelle, Abd. Kirom, menyampaikan bahwa selain aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di tengah masyarakat, PR GP Ansor Lepelle juga berkomitmen menjaga tradisi NU yang salah satunya adalah ziarah kubur.
"Ziarah ini bukan hanya sekadar ritual, tapi juga bentuk penghormatan dan pembelajaran bagi para kader muda untuk meneladani semangat juang para muassis NU. Kami ingin agar nilai-nilai perjuangan itu tetap hidup di tengah generasi muda Ansor," ujarnya. Sabtu, 21 Juni 2025.
Ziarah tersebut dilaksanakan dengan mengunjungi beberapa makam ulama sepuh yang menjadi bagian penting dari sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama di kawasan Robatal dan mengunjungi makam para muasis NU. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pembacaan tahlil, doa bersama, serta tausiyah yang disampaikan oleh ketua PAC GP Ansor Robatal.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Robatal, Lora Walid Mustain, mengapresiasi inisiatif PR GP Ansor Lepelle dan menyatakan bahwa program-program GP Ansor ke depan memang akan difokuskan pada basis-basis ranting.
"Saat ini kami sedang memperkuat gerakan di level bawah. Fokus kami adalah bagaimana seluruh kegiatan PAC Ansor Robatal berbasis ranting agar lebih menyentuh kebutuhan kader di akar rumput," jelasnya.
Menurutnya, GP Ansor tidak bisa hanya bergerak di tataran struktural atas, melainkan harus benar-benar hadir di tengah masyarakat desa melalui penguatan ranting. Ia meyakini bahwa langkah ini akan membentuk kader-kader militan dan berakhlak yang siap mengabdi untuk umat, bangsa, dan Nahdlatul Ulama.
Kegiatan ziarah ini juga menjadi momentum konsolidasi antar kader, sekaligus penguatan spiritual. GP Ansor, kata Lora Walid, tidak akan keluar dari khittah organisasi, tetapi akan terus menjadi penyangga moral masyarakat dengan memperbanyak kegiatan yang mendidik dan membangun karakter.
"Ziarah ke muassis NU ini hanya salah satu langkah kecil dari cita-cita besar kami dalam membangun kader yang tak hanya kuat secara intelektual, tapi juga teguh secara spiritual," pungkas Lora Walid Mustain.(*)
