Gercep! Gubernur Khofifah Pantau Langsung Penanganan Erupsi Gunung Semeru

20 November 2025 01:29 20 Nov 2025 01:29

Thumbnail Gercep! Gubernur Khofifah Pantau Langsung Penanganan Erupsi Gunung Semeru
Tips, Tetap Aman Saat Erupsi Gunung Berapi (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Tanpa menunda waktu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung menuju Lumajang setiba dari Kendari, Rabu, 19 November 2025. Erupsi Gunung Semeru di Level IV (Awas) menuntut langkah cepat semua pihak.

Pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya warga Kabupaten Lumajang dan Malang yang bermukim di kawasan area Gunung Semeru, untuk meningkatkan kewaspadaan, mematuhi seluruh rekomendasi PVMBG dan arahan aparat di lapangan.

Serta meminta warga segera menuju titik evakuasi atau lokasi pengungsian yang telah ditetapkan perangkat desa dan aparat keamanan, menyusul kenaikan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Dengan meningkatnya status Gunung Semeru menjadi Level IV (Awas), kami meminta seluruh warga untuk mematuhi larangan masuk ke zona bahaya. Dan segera mengungsi jika mendapat instruksi dari petugas di lapangan,” tegas Gubernur Khofifah seusai mendapat laporan dari BPBD Provinsi Jatim terkait status Gunung Semeru.

Khofifah memastikan BPBD Jatim, BPBD Lumajang, BPBD Kab. Malang, TNI, Polri, relawan, serta seluruh unsur terkait telah bersiaga melakukan mitigasi, pemantauan aktivitas vulkanik, dan penyiapan fasilitas pengungsian.

“Kami terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik Semeru. Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta tidak mudah percaya informasi yang tidak resmi,” katanya.

Disampaikan, awan panas guguran masih berlangsung dengan amplitudo maksimum mencapai 34 mm dan kecenderungan arah luncur ke utara. 

"Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang, tetap waspada, dan mengikuti seluruh arahan petugas di lapangan,” tegasnya.

Saat ini, Pemkab Lumajang telah menutup akses Jembatan Gladak Perak dan mensterilkan seluruh jalur berpotensi terdampak APG. Proses evakuasi juga telah berlangsung di tiga kecamatan, yaitu Pronojiwo, Candipuro, dan Rowokangkung.

Lima lokasi pengungsian telah disiapkan, yakni pendopo Kecamatan Candipuro, Balai Desa Oro-Oro Ombo (jumlah pengungsi masih dalam pendataan), Balai Desa Penanggal (menampung warga Gunung Sawur) dan SDN 4 Supiturang dihuni sekitar 100 jiwa, SMP 2 Pronojiwo.

“Saya telah meminta BPBD Jatim dan BPBD Lumajang untuk memastikan seluruh warga terdampak menuju lokasi pengungsian dengan aman dan terdata dengan baik,” kata Khofifah.

Sementara berdasarkan Laporan BPBD Jatim menyebutkan adanya aroma belerang pekat di sejumlah titik permukiman yang menyebabkan gangguan kenyamanan dan pernapasan.

Warga yang mengalami iritasi, sesak napas, atau gejala lain agar segera menuju pos kesehatan terdekat dan diharapkan mengenkan masker yang sudah didistribusikan oleh TRC BPBD.

Hingga pukul 18.00 WIB, berbagai langkah penanggulangan telah dilakukan, koordinasi dengan PPGA Semeru, monitoring lapangan oleh BPBD Lumajang, evakuasi warga, pengaturan arus warga, distribusi masker, serta penyisiran area Gunung Sawur.

Khofifah mengajak seluruh pihak untuk terus menguatkan koordinasi, baik lintas pemerintah daerah, relawan, maupun masyarakat.

“Semoga situasi dapat segera terkendali dan seluruh warga dalam keadaan sehat dan selamat. Mari saling menjaga, saling membantu, dan mematuhi instruksi petugas,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gunung Semeru Gubernur Jawa Timur   Masyarakat ke Pengungsian Lumajang