KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengajak para pemuda untuk meneladan nilai-nilai luhur yang diajarkan Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Menurutnya, Bung Karno bukan hanya tokoh sejarah, tetapi juga panutan dalam membentuk karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
"Yang paling penting untuk kita teladani adalah bakti beliau kepada orang tua," ujar Eri pada Minggu 29 Juni 2025.
Eri berharap para pelajar dapat menyebarluaskan pengalaman dan pemahaman mereka tentang perjuangan Bung Karno. Ia juga mengingatkan pesan Bung Karno tentang persatuan bangsa.
“Semalam kita sudah berdoa bersama di makam beliau, untuk mengenal apa yang telah beliau kerjakan. Beliau juga selalu mengatakan, negara ini bukan milik satu golongan, bukan milik satu orang, bukan milik suku tertentu. Tapi negara ini milik semua orang dari Sabang sampai Merauke,” lanjutnya.
Eri, mendorong para pelajar untuk mengamalkan ilmu yang diwariskan Bung Karno.
Untuk menginspirasi penyebaran semangat kebangsaan, ia mengajak para pelajar untuk membuat konten kreatif.
Ia bahkan akan memberikan apresiasi atau reward bagi konten terbaik, dengan harapan hadiah ini memotivasi mereka menyebarluaskan semangat perjuangan Bung Karno.
“Sebarkan apa yang sudah kalian lihat, pahami, dan resapi, mulai dari rumah lahir Bung Karno sampai Istana Gebang ini. Sampaikan ke anak-anak muda lainnya lewat konten," ajaknya.
Eri juga berencana mengumpulkan kembali 100 pelajar ini setiap tahun. "Ini bukan pertemuan terakhir. InsyaAllah setiap setahun sekali akan saya kumpulkan lagi," ujarnya.
Khusus untuk pelajar Surabaya, ia berharap mereka dapat menjadi fasilitator bagi yang lain.
“Untuk yang dari luar Surabaya, nanti kita akan melihat enam bulan atau setahun sekali, mereka bisa menyebarkan konten terkait ajaran dan api perjuangan Bung Karno. Agar kita tidak lagi saling memfitnah atau menjatuhkan," imbuhnya.
Eri mengutip pernyataan Bung Karno, "Perjuanganku lebih mudah dari perjuanganmu."
Ia menjelaskan bahwa perjuangan Bung Karno melawan penjajah Belanda, sementara perjuangan generasi sekarang adalah melawan sesama bangsa sendiri.
“Ini berarti kita tidak boleh saling terpecah belah, persatukan Indonesia," tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Eri juga menyampaikan salam hormat dan takzim dari dirinya dan istri kepada orang tua para pelajar.
"Orang tua kalian pasti bangga karena kalian mengikuti acara ini, mewarisi nalar kebangsaan yang luar biasa, mewarisi jiwa-jiwa Bung Karno. Teruslah jaga api perjuangan beliau,” pungkasnya.(*)