KETIK, SURABAYA – Sabtu malam, 18 Oktober 2025, menjadi momen yang tidak terlupakan bagi para penggemar K-Pop di Indonesia. Di Beach City International Stadium, Ancol, grup virtual PLAVE mendobrak batas hiburan dengan konser perdananya di Indonesia, bertajuk '2025 PLAVE Asia Tour [DASH: Quantum Leap]'.
PLAVE merupakan boyband virtual asal Korea Selatan yang terdiri dari lima anggota; Yejun, Noah, Bamby, Eunho dan Hamin. Mereka debut di bawah naungan VLAST Entertainment sejak Maret 2025 dengan lagu ‘Wait for you’.
Menariknya, boyband ini berbentuk karakter 3D, namun setiap anggota tentunya memiliki ciri khas dan persona yang hidup, dengan kemampuan menyanyi, menari, serta berinteraksi langsung dengan penggemar melalui teknologi real-time motion capture.
Lagu-lagu mereka seperti 'Way 4 Luv' dan 'Dash' berhasil menduduki tangga musik digital, membuktikan bahwa grup virtual pun mampu menembus batas antara dunia nyata dan digital.
Meskipun baru berumur dua tahun sejak debutnya, PLAVE telah berhasil menorehkan popularitas luar biasa. Di berbagai media sosial dari TikTok hingga X, mereka kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar K-pop, dengan cuplikan penampilan, interaksi para member, hingga glitch dari motion capture yang ramai dibahas karena dianggap lucu oleh banyak orang.
Kepopuleran tersebut bahkan membawa mereka untuk menggelar tur Asia pertama tahun ini, dengan menggelar konser di berbagai kota besar yakni Seoul, Tokyo, Singapura, Bangkok, dan Jakarta.
Konser ini berkapasitas sekitar tiga ribu penonton dan dihadiri oleh banyak PLLI (sebutan untuk penggemar PLAVE) dari berbagai kota di Indonesia, bahkan beberapa ada yang berasal dari luar negeri, seperti Korea Selatan dan berbagai negara di Asia Tenggara.
Salah satu PLLI yang menghadiri konser ini adalah Najwa Putri, seorang mahasiswi. Ia mengungkapkan bahwa atmosfer pada saat konser jauh lebih ‘hidup’ daripada apa yang dibayangkan banyak orang tentang konser virtual.
“Dari awal konsernya dimulai aja udah ‘gong’ banget, lagu pertama yang dibawakan kan 'Watch Me Woo!' nah itu lighting, fireworks, laser, semua bagus banget!” papar Najwa.
Uniknya, meskipun idola virtual, PLAVE juga aktif berinteraksi dengan para penggemar. Suasana konser terasa semakin hidup ketika para anggota menunjukkan respons spontan terhadap penonton.
“PLAVE benar-bener ngobrol langsung sama kita, mereka ngerespon yel-yel khas indo yang teriak ‘eeaaa’ sama ‘gak mau pulang maunya digoyang’. Mereka bingung pas denger itu tapi lucunya mereka ikut joget sambil ngomong ‘eeaaa’ juga,” jelas perempuan berusia 22 tahun itu.
Terkait setlist, PLAVE menampilkan total 20 lagu yang diselingi dengan pemutaran VCR dan segmen talk/MC di beberapa jeda. Beberapa lagu yang paling dinantikan oleh para penggemar antara lain 'Dash', 'Watch Me Woo!', 'Our Movie', 'Chroma Drift' dan 'Island'.
Najwa mengaku, ia juga merasakan kehangatan dan ketulusan dari setiap ucapan terima kasih para member, termasuk saat para anggota melontarkan gombalan dan berbicara menggunakan banyak kata dalam bahasa Indonesia.
“Yang paling kerasa bagi aku tuh perasaan bangga, karena aku pun ngikutin mereka dari debut. Banyak juga PLLI yang tahu perjalanan mereka dari nol, walaupun start stan-nya (mulai menyukai) beda-beda ya. Tapi sekarang bisa ngeliat PLAVE tampil di panggung besar, konser Asia Tour ke Indonesia pula, masih kayak unbelievable banget sih buatku,” ujarnya.
Perasaan bangga dan haru dari penggemar ini menjadi bukti nyata bagaimana PLAVE berhasil membangun kedekatan emosional yang melampaui batas antara dunia virtual dan nyata. (*)
