DLH Kota Batu Catat Penurunan Sampah Hingga 8.700 Ton Sepanjang 2025

Realisasi Pengurangan Sampah Capai 57,1 Persen

30 Desember 2025 13:00 30 Des 2025 13:00

Thumbnail DLH Kota Batu Catat Penurunan Sampah Hingga 8.700 Ton Sepanjang 2025
Pengelolaan sampah di TPA Tlekung Kota Batu. (Foto: DLH Kota Batu)

KETIK, BATU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu mencatat penurunan signifikan timbulan sampah sepanjang 2025. Tahun ini, jumlah timbulan sampah tercatat 44.178,87 ton per tahun, turun dibandingkan 2024 yang mencapai 52.910,59 ton per tahun.

Capaian ini menjadi bagian dari refleksi kinerja DLH sekaligus pijakan untuk memperkuat pengelolaan sampah berkelanjutan pada 2026.

Kepala DLH Kota Batu, Dian Fachroni, menyampaikan bahwa penurunan tersebut tidak lepas dari penguatan pengelolaan sampah berbasis pengurangan di sumber serta meningkatnya peran serta masyarakat.

“Pengelolaan sampah di Kota Batu terus kami dorong agar tidak lagi bertumpu pada penimbunan di landfill, tetapi melalui pengolahan harian dan pengurangan sejak dari hulu,” ujarnya, Selasa, 30 Desember 2025.

Dian menjelaskan sejak 2024 hingga 2025 pengelolaan sampah di TPA dilakukan dengan sistem one day process, tanpa penimbunan di landfill. Hal ini berbeda dengan 2022, ketika sampah masih ditimbun di sel aktif. Kebijakan tersebut dinilai efektif menekan beban lingkungan sekaligus memperpanjang umur tempat pemrosesan akhir.

Dari sisi capaian kinerja, pada 2025 pengurangan sampah mencapai 57,1 persen, sementara penanganan sampah berada di angka 30,95 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan 2024, ketika pengurangan sampah baru mencapai 25,59 persen.

"Target pengurangan sampah tahun 2025 sebesar 30 persen berhasil kami lampaui dengan realisasi 30,95 persen. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat mulai terbentuk, meski penanganan sampah masih menjadi pekerjaan rumah bersama,” tuturnya.

Upaya pengurangan sampah tersebut ditopang oleh penguatan TPS3R yang dikelola masyarakat. Pada 2025, terdapat 21 TPS3R dengan rata-rata pengelolaan sampah 44,42 ton per hari, meningkat dibandingkan 2024 yang hanya memiliki 19 TPS3R dengan rata-rata 31,07 ton per hari. TPS3R ini ditetapkan melalui SK kepala desa atau lurah sebagai bagian dari desentralisasi pengelolaan sampah.

Selain TPS3R, DLH Kota Batu juga mengoptimalkan Bank Sampah Induk (BSI) eLHa Kota Batu yang melayani instansi pemerintah, sekolah, Bank Sampah Unit (BSU), hingga perorangan.

Pada 2025, rata-rata sampah yang terkelola melalui BSI mencapai 0,047 ton per hari. Sementara itu, jumlah Bank Sampah Unit terus bertambah menjadi 232 unityang tersebar di desa dan kelurahan, dengan nasabah berasal dari masyarakat umum.

Pengelolaan sampah juga diperkuat melalui Komunitas Usaha Daur Ulang (KUDU) serta sektor pengepul. Hingga 2025, terdapat satu komunitas daur ulang dengan 25 anggota aktif, serta 20 pengepul resmi yang ditetapkan melalui surat keputusan kepala dinas.

Komitmen pengelolaan sampah turut ditegaskan Wali Kota Batu, Nurochman. Ia menyatakan bahwa persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama yang harus ditangani secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan melalui kebijakan yang konsisten serta sinergi lintas sektor.

“Persoalan sampah adalah komitmen kami. Dengan langkah yang tepat, konsisten, dan kerja sama seluruh pihak, masalah ini dapat diselesaikan secara bertahap,” tegas Politisi PKB itu.

Wali Kota Batu Cak Nur juga menekankan pentingnya dukungan berbagai pihak, termasuk kolaborasi dengan program pembangunan layanan lokal, agar sistem pengelolaan sampah yang dibangun mampu memberi dampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, mendorong penguatan kampanye pengelolaan sampah yang dimulai dari tingkat rumah tangga sebagai fondasi perubahan perilaku masyarakat.

Menurutnya, sampah memiliki potensi nilai apabila dikelola dengan baik melalui pemilahan sejak sumber, pengolahan yang tepat, serta dukungan ekosistem hilir yang berkelanjutan.

Tak hanya fokus pada aspek teknis, DLH Kota Batu juga mencatat sejumlah penghargaan lingkungan sepanjang 2025, di antaranya Sekolah Adiwiyata di berbagai tingkatan, Program Kampung Iklim (Proklim) untuk Desa Tulungrejo dan Torongrejo, Eco Pesantren, serta Desa dan Kelurahan Berseri.

Ke depan, Dian menegaskan bahwa pada 2026 DLH Kota Batu akan memfokuskan upaya percepatan pengelolaan sampah melalui peningkatan peran serta masyarakat, desentralisasi pengelolaan, serta penguatan sarana dan prasarana.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi masif, pendampingan teknis, peningkatan kapasitas, serta kampanye edukasi dan informasi agar pengelolaan sampah benar-benar menjadi budaya bersama,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pengelolaan Sampah Dlh Kota Batu Kota Batu Pemkot Batu Dian Fachroni Nurochman Wali Kota Batu