KETIK, SAMPANG – Bangunan tua yang sebelumnya dikenal sebagai kantor tidak terpakai di Jalan Raya Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, kini menjelma menjadi salah satu tempat tongkrongan favorit warga.
Berkat tangan kreatif Mat Zaini dan Lora Mustain, bangunan yang sempat terbengkalai itu disulap menjadi Cafe Gus - Que, sebuah tempat nongkrong yang memadukan konsep kopi, kuliner, dan hiburan dalam satu lokasi.
Berlokasi di sisi timur Politeknik Negeri Madura dan tepat di jalur nasional, Cafe Gus - Que menawarkan suasana terbuka dan santai. Tempat ini cocok digunakan untuk bersantai, berdiskusi, pengajian, hingga berkumpul bersama keluarga atau rekan kerja. Letaknya yang strategis membuat cafe ini mudah diakses baik oleh pengguna jalan maupun masyarakat sekitar.
Cafe Gus - Que (Foto: Mat Jusi/Ketik).
Tak hanya menyajikan kopi dan makanan ringan, Cafe Gus - Que juga dilengkapi fasilitas hiburan seperti meja biliar dan permainan PlayStation (PS), menjadikannya tempat favorit bagi kalangan muda. Sementara itu, bagi pencinta kuliner, tersedia beragam menu makanan, dengan sop iga sebagai sajian andalan yang paling banyak diminati pengunjung.
“Cafe Gus - Que sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai dan berdiskusi. Berbagai menu makanan, snack, dan minuman disediakan di sini,” ujar Khotimah, seorang pengunjung asal Gunung Maddah, kepada wartawan KETIK, Jumat, 20 Juni 2025.
Khotimah juga mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan serta suasana kafe yang nyaman dan ramah. Menurutnya, kafe tersebut berhasil memberi warna baru di kawasan Jalan Raya Taddan.
“Saya sangat senang dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh Cafe Gus - Que,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa bangunan yang kini menjadi tempat tongkrongan tersebut dulunya dikenal sebagai 'kantor mati'. Namun, berkat kreativitas Mat Zaini dan Lora Mustain, tempat yang dulunya terbengkalai itu kini hidup kembali dan menjadi ruang yang menyatukan banyak orang.
“Cafe Gus - Que menjadi bukti nyata bahwa dari tempat yang ditinggalkan, bisa tumbuh ruang yang menyatukan banyak orang,” tutupnya.(*)
