KETIK, ACEH SINGKIL – Sebanyak 621 nelayan Aceh Singkil, mendapat bantuan hibah berupa peralatan nelayan. Bantuan dimaksud diserahkan secara simbolis, Kamis, 9 Oktober 2025, dihalaman dinas Perikanan setempat.
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, mengatakan bahwa penyaluran bantuan hibah sarana dan prasarana perikanan bukanlah sekedar pembagian tetapi bentuk investasi alat bagi pemberdayaan nelayan, kata Safriadi.
"Periode awal saya bupati dulu, banyak fasilitas nelayan yang kita bantu. Akar masalah bukan pada bantuan tetapi sumber daya nelayan kita masih jauh, kita yang punya laut, nelayan Sibolga pula yang kaya," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya juga telah membangun SPBU Nelayan. Tujuannya agar para nelayan bisa mendapatkan dengan mudah pasokan BBM untuk melaut.
"Anehnya, nelayan kita sering kali berdelik dengan berbagai alasan. Minyaklah sulit, atau angin badai kencang sehingga tidak bisa melaut. Saya sengaja bangun SPBU nelayan di Gosong, untuk memudahkan nelayan," ujar Oyon, mengkritisi.
Ia berpesan, agar bantuan hibah nelayan ini jangan diperjualbelikan. "Kalau setelah ini ada yang menjual dipastikan kita hanya begini-begini sajalah terus," tegasnya.
Bupati menegaskan, bila tahun depan bantuan peralatan tidak ada lagi, ia perintahkan dinas perikanan jangan kasih lagi bantuan apa pun.
Kadis Perikanan, Saiful Umar, dalam laporannya bahwa berbagai jenis bantuan hibah bagi nelayan akan disalurkan pada anggaran 2025 ini dengan total dana sebesar Rp.2,2 milyar lebih untuk 621 penerima.
Rincian penerima, kata Saiful, ialah, mesin perahu motor 12 PK 172 orang, mesin perahu motor 6,5 PK 16 orang, mesin perahu motor 5,5 PK 55 orang, Fish Finder 32. GPS 7, Jaring Nelayan Sungai 255, Jaring Nelayan Laut 130, Coolbox 40, Sampan Dayung Nelayan Sungai Ukuran 4 M dan 6 M 59, dan 1 Unit Usaha Pengolahan Ikan, ucapnya.
Sektor perikanan, lanjutnya, merupakan salah satu potensi unggulan Aceh Singkil. Dengan wilayah pesisir yang luas, potensi perairan laut dan sungai yang melimpah, serta masyarakat nelayan yang memiliki 2 tradisi dan kearifan lokal.
"Kita memiliki modal besar untuk menjadikan sektor perikanan sebagai penggerak utama perekonomian daerah. Untuk itu sangatlah wajar jika semua berkomitmen menjadikan sektor perikananan sebagai program unggulan menuju Aceh Singkil Maju, " terangnya.
Kepada nelayan, ia berpesan untuk jaga laut dan sungai dari praktek ilegal dan pencemaran. "Mari jadikan Aceh Singkil sebagai daerah perikanan unggulan yang maju, mandiri, dan berkelanjutan," tuturnya.(*)