KETIK, SUMENEP – Keberuntungan luar biasa kembali dirasakan oleh KH Syukran Hamidy, S.H.I., Ketua Pengurus Ranting NU Lenteng Barat, Sumenep. Belum genap satu tahun sejak kunjungan pertamanya, ia kini kembali menunaikan ibadah ke Tanah Suci—tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.
“Allahu Akbar... saya sendiri masih seperti tak percaya,” ujar Kiai Syukran saat ditemui Ketik pada Rabu, 30 Juli 2025.
Kiai Syukran, yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Asosiasi BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Sumenep, mengungkapkan bahwa keberangkatan keduanya ke Tanah Suci ini berkat mengamalkan salah satu ijazah dari almarhum KH. Maimun Zubair.
Menurutnya, ijazah tersebut ia dapatkan dari salah satu ulama kharismatik di Sumenep yang merupakan santri langsung KH. Maimun Zubair.
“Sanad keilmuan saya tersambung ke KH. Maimun Zubair. Setiap hari Rabu siang, saya mengikuti pengajian kitab Ihya Ulumuddin di kediaman Kiai Hafidzi Syarbini, Rais Syuriah PCNU Sumenep. Saat membahas bab haji, beliau memberikan amalan ijazah dari KH. Maimun. Amalan ini diyakini sebagai salah satu ikhtiar agar bisa segera sampai ke Tanah Suci, baik untuk umrah maupun haji,” terang Kiai Syukran, yang juga menjadi tenaga pendidik di SMK Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep.
Merasa berhutang budi atas barokah ijazah tersebut, Kiai Syukran pun menyempatkan diri berziarah ke makam KH. Maimun Zubair yang berada di Tanah Suci. Ia mengaku hatinya terasa lapang dan damai usai berziarah.
“Bagi saya, ini seperti jamu yang sangat manjur. Saya belum genap setahun mengamalkannya, tetapi Allah langsung memberi jalan,” tuturnya penuh syukur.
Kiai Syukran pun menyampaikan rasa syukur tak terhingga atas kuasa dan nikmat Allah SWT yang memudahkan perjalanannya ke Baitullah. Ia berharap kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam lainnya untuk terus istiqamah dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran para ulama. (*)