KETIK, SURABAYA – Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jember dan Banyuwangi saat ini sedang langka. Keluhan ini diungkapkan salah satu warga Jember yang sehari-hari tinggal di Surabaya.
Aditya Wany warga Kecamatan Ambulu yang kebetulan sedang pulang ke Jember merasakan kelangkaan BBM di SPBU daerah tempat tinggalnya.
"Jadi di Ambulu itu ada dua SPBU, sejak Sabtu, 26 Juli 2025 sudah ramai. Minggu malam sudah habis. Bahkan ada SPBU yang tutup, dimatikan lampunya tapi warga sudah rela antre. Mereka berharap siapa tahu ada BBM yang datang," jelasnya ketika dihubungi Ketik, Senin, 28 Juli 2025.
Kelangkaan ini berdampak pada aktivitas warga. Salah satunya adalah anak-anak sekolah yang setiap hari menggunakan kendaraan bermotor untuk menuju sekolah.
"Jarak anak-anak ke sekolah 5-7 kilometer. Kebanyakan anak SMA. Akhirnya ada yang tidak masuk sekolah," terangnya.
Kabar kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Jember ini langsung mendapatkan respons dari PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
"Jadi memang untuk distribusi energi dalam bentuk BBM dan LPG di wilayah tapal kuda Jawa Timur bagian timur itu bersumber pada terminal utama kami, tanjung wangi, Banyuwangi," kata Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi saat dikonfirmasi Ketik, Senin, 28 Juli 2025.
Pihaknya saat ini sudah melakukan mitigasi terkait kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Jember dan Banyuwangi.
"Pertamina memutuskan untuk melaksanakan alih suplai Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang," lanjutnya.
Kelangkaan BBM itu dikarenakan jalan nasional di Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi tutup selama dua bulan, hingga 24 September 2025 mendatang. Alhasil menyebabkan kemacetan.
"Imbas kemacetan ini mengakibatkan Round Time Hour (RTH) yang semula hanya 4 jam menjadi 11 jam," jelasnya.
Ahad melanjutkan, sebanyak 8 SPBU di Bondowoso dan 41 SPBU di Jember mengalami dampaknya. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus sudah melakukan alih suplai sejak 24 Juli 2025.
Selama penutupan, Ahad mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Satlantas dan Polres setempat untuk memberikan prioritas kendaraan BBM dan Elpiji.
"Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kami sediakan. Masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya, dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang dilalui hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 (kilo liter) KL," terangnya.
Pengiriman BBM, Pertamina menggunakan rute alternatif melalui Banyuwangi - Situbondo - Arak-Arak - Bondowoso - Jember. Sebelumnya Pertamina mengirim BBM melalui rute Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember. (*)