KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming panen dan tanam tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi.
Turut serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta perwakilan petani. Dilanjutkan panen dan penanaman tebu bersama, sebagai wujud menjaga keberlanjutan produksi, Senin, 23 Juni 2025.
Khofifah menyampaikan, kegiatan itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim mendukung program swasembada pangan khususnya gula.
"Alhamdulillah, hari ini kami mendampingi Bapak Wapres, Bapak Mentan dan seluruh stakeholder bisa memanen sekaligus menanam kembali tebu di Jolondoro. Ini menegaskan komitmen kita bersama untuk menjadikan Jatim sebagai pionir swasembada gula dan pelopor ketahanan pangan nasional," kata Khofifah.
"Jika nasional bertekad swasembada gula, maka dengan optimisme produktivitas yang tinggi setiap tahunnya, kami nyatakan Jatim siap mewujudkan swasembada gula nasional dari Jatim,” lanjutnya.
Kebun Jolondoro ini memiliki luas lahan 405 hektare dengan target produktivitas rata-rata 106 ton per hektare. Kebun ini menanam dua varietas tebu unggulan, yakni BL dan HMW, yang terkenal memiliki potensi hasil tinggi dan adaptasi lingkungan yang baik.
Data di tahun 2024, produksi tebu di Jatim yang digiling di pabrik gula mencapai 16,69 juta ton dari total 238.135,6 hektare lahan tebu. Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1.278.923 ton gula kristal putih dengan rata-rata rendemen 7,58 persen.
Sementara produksi gula nasional di tahun 2024, sebanyak 2.465.514 ton. Sedangkan kebutuhan gula Jatim per tahun mencapai 281.397 ton.
"Artinya Jatim surplus gula sebesar 997.526 ton. kontribusi Jatim bagi pasokan gula nasional stabil di kisaran 50 persen setiap tahun. Ini menjadi bukti bahwa swasembada gula akan dimulai dari Jatim,” ungkapnya.
Prestasi itu juga ditopang banyaknya pabrik gula di Jatim. Saat ini, ada 29 pabrik gula yang tersebar di 16 kabupaten/kota, antara lain Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Tulungagung, dan Sidoarjo.
Berdasarkan data taksasi yang diterima dari seluruh pabrik gula yang ada di Jatim, di tahun 2025, diperkirakan luas areal panen Tebu akan meningkat.
Luas area panen tebu di tahun 2025 ditarget meningkat menjadi 252.135 hektar, dan jumlah tebu digiling mengalami peningkatan menjadi 18.777.409 ton, dengan rendemen sebesar 7,76 persen.
"Dengan begitu di tahun 2025 ini produksi gula Jawa Timur diperkirakan akan menembus angka 1.457.900 ton. Meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya,” tegas Khofifah.
Sementara, data Kementerian Pertanian tahun 2024, pabrik-pabrik di Jatim menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional.
"Angka ini menempatkan Jatim sebagai sentra produksi gula terbesar di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan pemerintah menargetkan tercapainya swasembada pangan nasional pada tahun 2026.
Wapres menyebut sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, pelaku usaha dan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mewujudkan kemandirian pangan bangsa.
Di kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan kepada petani berupa pompa air, penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui platform Ekosistem Tebu Rakyat (Etera), serta benih tebu untuk mendukung mitra petani tebu. (*)