KETIK, ACEH SINGKIL – Sejumlah warga di Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil, mengungkapkan kekecewaannya terhadap proyek perbaikan jalan nasional ruas Lipat Kajang–Danau Paris. Proyek senilai miliaran rupiah ini dilaporkan sudah mulai rusak dan terkelupas, padahal baru selesai dikerjakan sebulan lalu.
Kecurigaan warga muncul sejak awal karena tidak adanya papan informasi proyek.
"Sedari awal kami curiga, sebab pengerjaannya tanpa memasang plang, hanya rambu-rambu peringatan marka jalan saja. Kita tidak tahu siapa rekanan, berapa dana, dan sumber anggaran dari mana proyek tersebut," kata Bancin, warga Biskang, Ahad, 7 September 2025.
Bancin juga mengeluhkan pengerjaan yang tidak rapi dan membahayakan pengguna jalan. Aspal jalan dikorek tanpa langsung ditambal, membuat pengendara kesulitan melintas dan berisiko terjatuh.
"Kesannya, uang pemerintah miliaran rupiah menjadi terbuang sia-sia tanpa mengindahkan mutu pekerjaan yang baik. Jangan hanya memikirkan keuntungan semata, tanpa menghiraukan asas manfaat bagi masyarakat pengguna jalan, " katanya kesal.
Ketua LSM Cokro Prawiro Nusantara, Dalian Bancin, juga menyoroti dugaan pengerjaan proyek yang asal-asalan ini. Menurutnya, kontraktor pelaksana harus bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang terjadi.
"Banyak ditemukan di sejumlah titik sudah berlubang, dan aspal terkelupas," kata Dalian.
Kepada kuasa anggaran, ia meminta harus lebih selektif memilih peserta lelang sebagai calon penyedia.
"Harus benar-benar bisa bekerja baik, dan menjaga kualitas fisik,"
LSM Cokro, sebagai pengawasan dari program RI 1 di lapangan, meminta kontraktor wajib bertanggung jawab atas rendahnya mutu fisik, dan meminta PPK, inspektorat, atau BPKP untuk segera turun ke lapangan dan mengecek kondisi proyek.
Saat dikonfirmasi, pihak rekanan, Dian tidak memberikan tanggapan. Pesan WhatsApp yang dikirimkan hanya dibaca tanpa ada balasan hingga berita ini diterbitkan. (*)
