LENGKAP! Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia, Simak Pesan Ketua Kwarda Jatim Kak Arum Sabil

9 Desember 2025 01:51 9 Des 2025 01:51

Thumbnail LENGKAP! Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia, Simak Pesan Ketua Kwarda Jatim Kak Arum Sabil
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim H. M. Arum Sabil saat melantik kepengurusan Pramuka di Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Martudji/Ketik.com)

KETIK, SURABAYA – Pramuka didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden RI Soekarno secara resmi memperkenalkan Gerakan Pramuka dan menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Sejarah ini berasal dari berbagai organisasi kepanduan di era kolonial yang kemudian melebur menjadi satu di bawah nama Gerakan Pramuka, yang dirintis oleh tokoh-tokoh seperti Baden Powell secara internasional. 

Di Indonesia, cikal bakal Pramuka di dimulai pada tahun 1912 dengan didirikannya organisasi bernama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), oleh Belanda, yang artinya Organisasi Pandu Belanda.

Kemudian, pada tahun 1916 berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV). Dalam perjalanannya, organisasi pribumi seperti Javaansche Padviders Organisatie (JPO) mulai muncul, dan pasca Sumpah Pemuda, banyak organisasi kepanduan lain bermunculan.

Kemudian, pasca kemerdekaan atau setelah Proklamasi, organisasi Pandu Rakyat Indonesia dibentuk pada 28 Desember 1945 sebagai wadah tunggal, tetapi kemudian dibubarkan dan muncul kembali berbagai organisasi kepanduan lainnya.

Selanjutnya, berbagai organisasi kepanduan melebur menjadi Gerakan Pramuka atas inisiatif Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menyatukan gerakan kepanduan di Indonesia.

Saat itu, menjadi momentum penting, yakni 30 Juli 1961, organisasi-organisasi kepanduan berkumpul di Gelora Senayan kemudian berikrar menjadi satu organisasi yakni, Gerakan Pramuka. Berangkat dari momentum itu, kemudian 14 Agustus 1961, ditetapkan sebagai Hari Pramuka. 

 

Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI 

Sesuai dengan semangatnya, "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI" menjadi wadah untuk membentuk karakter anak muda Indonesia yang tangguh, berani, dan penuh rasa cinta Tanah Air.

Tertuang di dalam makna Pramuka yang dalam ejaan panjangnya adalah Praja Muda Karana, yang berarti "Rakyat Muda yang Suka Berkarya", Pramuka terus melebar dan diminati. 

Melalui kegiatan Pramuka, para remaja diajarkan banyak keterampilan hidup, seperti bertahan di alam, bekerja sama dalam tim, serta menanamkan nilai-nilai moral yang penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.

 

Lambang Pramuka, Tunas Kelapa 

Tunas Kelapa di Pramuka melambangkan setiap anggota Pramuka adalah tunas-tunas bangsa, penerus bangsa yang memiliki cita-cita tinggi, kuat, ulet, mampu beradaptasi di mana saja, berpegang teguh pada dasar yang benar, serta berguna bagi nusa dan bangsa. 

Itu dikiaskan dari sifat-sifat pohon kelapa yang serbaguna dan tahan banting, seperti buahnya yang disebut "cikal" sebagai inti keberlangsungan hidup bangsa, ketahanan buahnya, kemampuan tumbuh di berbagai kondisi, pohonnya yang menjulang tinggi, serta akarnya yang kuat menghujam tanah, membuat pohon kelapa tak goyah oleh terpaan.

Anggota Pramuka, selalu disertakan di setiap upacara peringatan hari besar. Upacara bendera adalah salah satu cara paling umum, baik untuk memperingati Hari Pramuka atau hari besar kenegaraan lainnya. Salah satu penempaan mental, jiwa dan kepribadian lainnya adalah perkemahan. 

"Kamu atau siapa pun, bisa ikut dalam kegiatan tersebut untuk belajar hidup mandiri, bekerja sama dalam tim, dan menghadapi tantangan di alam terbuka. Mengikuti perkemahan itu menurut saya asyik, karena juga memberikan kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah," ujar Kunsutriyadi atau akrab dengan sapaan Kak Yoyok, seorang guru di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kawasan Krembangan, Surabaya saat berbincang soal soal Pramuka, dengan ketik.com.

Ia kemudian menceritakan banyak hal tentang kegiatan di Pramuka, yang sangat bermanfaat bagi peserta atau siapa saja yang mengikuti Pramuka.

Misalnya, akan mendapat pengalaman berbagai lomba. Disebutkan, misalnya lomba asah keterampilan seperti pionering, sandi morse, atau lomba memasak di alam terbuka.

Kegiatan tersebut tidak hanya seru, tetapi juga bisa meningkatkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pengabdian Masyarakat 

Anggota Pramuka banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman, saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, seperti membersihkan lingkungan, menanam pohon, atau membantu di panti-panti asuhan, membuktikan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

Bahkan tak jarang anggota Pramuka diberangkatkan ke lokasi bencana membantu tim SAR meringankan beban korban bencana.

Melalui Pramuka, remaja belajar tentang disiplin, kerja sama, kepemimpinan, dan tanggung jawab. Semua nilai ini sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

 

Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jatimr, H. M. Arum Sabil 

Tokoh Pramuka di Jawa Timur, Arum Sabil selalu melontarkan pesan, semangat Pramuka yang berjiwa Pancasila dan NKRI harus terus dijaga, yakni persatuan dan kesatuan, serta terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Berikut pesan yang sering disampaikan oleh Kak Arum Sabil di berbagai kesempatan, di lingkungan Gerakan Pramuka,

"Pramuka bukan semata soal kegiatan perkemahan dan apel besar, melainkan tentang pengabdian yang tanpa batas"

"Semangat Pramuka sejati bukan sekadar kata, tetapi aksi nyata"

"Pramuka hadir untuk mempersiapkan generasi muda yang sehat, kuat fisik, kuat mental, kuat karakter, dan kuat spiritualnya"

Arum Sabil, selalu mengingatkan dan mengajak generasi muda untuk bangkit, produktif, mandiri, dan berkarakter, serta berkontribusi bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), di Indonesia. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gerakan Pramuka Gubernur Jawa Timur Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. M Arum Sabil