KETIK, MALANG – Keluhan tentang persoalan dan kepatuhan pajak dari pelaku UMKM mendorong Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko berhasil meraih gelar doktor di bidang Ilmu Ekonomi dengan konsentrasi Akuntansi.
Gelar tersebut ia raih melalui sidang terbuka Program Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Rabu 30 Juli 2025.
Ia mengambil judul "Peran Biaya Kepatuhan dalam Memoderasi Pengaruh Pemahaman Pajak, Pemahaman Akuntansi, dan Sanksi Perpajakan terhadao Kepatuhan Wajib Pajak UMKM."
"Ada tanggung jawab lebih dari gelar ini. Hasil disertasi saya ini titipan dari teman-teman UMKM terkait pajak final bagi batas omzet UMKM. Batas UMKM itu Rp50 miliar, bukan Rp4,8 miliar. Itu memudahkan UMKM untuk berjuang, sustainable dan berkembang," ujarnya.
Ia menyoroti beban biaya kepatuhan, hingga rumitnya proses administrasi dan pelaporan pajak menjadi faktor penghambat pelaku UMKM untuk fokus pada kewajiban perpajakan. Untuk itu diperlukan pemahaman terkait pentingnya pajak dan manfaatnya bagi masyarakat.
"UMKM melihat pajak itu jadi gak bersahabat karena banyak kebijakan, mau bayar saja susah. Udah bayar, melaporkannya masih susah. Ini yang kita bayar dibuat lebih mudah dalam memenuhi kewajiban perpajakannya," katanya.
Kendati disibukkan dengan bisnis dan tugasnya sebagai Ketua KONI Kota Malang, Djoni termotivasi untuk menyelesaikan disertasinya itu berkat pelaku UMKM. Gelar sebagai Doktor rupanya tak membuatnya berpuas diri dan masih ingin terus melakukan penelitian lanjutan.
"Saya ini suka memperhatikan segala sesuatu, kalau ada yang kurang dicari solusinya. Saya gak suka diam dan menyerah. Ada masalah, untuk diselesaikan bukan dibiarkan," tegasnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut datang memberikan dukungan terhadap rekannya itu. Menurutnya topik dari disertasi Djoni menarik untuk diterapkan di Kota Malang.
"Saat ini di Kota Malang berupaya menyadarkan masyarakat terkait kepatuhan pajak. Mudahan hasil disertasi Pak Djoni bisa diterapkan di Pemkot Malang," katanya.(*)
