IKM Jatim Teken LoI Rp3,95 Triliun dengan Malaysia, Khofifah Optimis Neraca Ekspor Meningkat

28 November 2025 11:54 28 Nov 2025 11:54

Thumbnail IKM Jatim Teken LoI Rp3,95 Triliun dengan Malaysia, Khofifah Optimis Neraca Ekspor Meningkat
Gubernur Khofifah saksikan penandatanganan LoI (Letter of Internet) Industri Kecil Menengah (IKM) dengan Atase Perdagangan Malaysia di rangkaian Festival Ekspor Jawa Timur Tahun 2025 di PT Terminal Peti Kemas Surabaya (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa fasilitasi LoI (Letter of Intent) merupakan komitmen Pemprov Jatim untuk memperluas jejaring pasar di tingkat global.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri penandatanganan LoI Industri Kecil Menengah (IKM) dengan Atase Perdagangan Malaysia dalam rangkaian Festival Ekspor Jawa Timur 2025 di PT Terminal Petikemas Surabaya, Rabu, 26 November 2025.

Empat pelaku usaha di Jatim menandatangani kesepakatan ekspor dengan nilai mencapai USD 239,52 juta atau sekitar Rp 3,95 triliun.

“Kami optimis LoI bisa menjadi jembatan membangun kepercayaan dan landasan antara kedua negara sehingga ke depannya akan terbuka peluang ekspor yang lebih luas,” ujar Gubernur Khofifah.

Ditambahkan, peluang itu mencerminkan komitmen bersama sekaligus tahap awal penguatan negosiasi bisnis lintas negara dengan pelaku IKM di Jatim. 

"Tentu ini juga berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Malaysia,” sambungnya. 

Pelaku usaha yang menandatangani LoI tersebut di antaranya Sang Bamboo dengan Cemara Ayu SDN BHD untuk komoditas kerajinan topi dan anyaman pandan senilai USD 239,5 juta atau Rp3,9 triliun.

Berikutnya, Dona Doni Rattan Gallery bekerja sama dengan Cemara Ayu SDN BHD melalui komoditas keranjang handuk senilai USD 2,69 ribu atau Rp44 juta.

Selain itu, CV Temon Agro juga meneken kerja sama dengan Orient Biotech BHD untuk komoditas gula aren senilai USD 12 ribu atau Rp198 juta.

Sementara itu, PT Grow Artha Rimpang bersama Nad Masroni menandatangani LoI untuk komoditas minuman herbal seduh senilai USD 4,7 ribu atau Rp77,7 juta.

Khofifah menambahkan, perbaikan kinerja ekonomi Jawa Timur salah satunya terlihat dari meningkatnya kinerja ekspor.

Jawa Timur mencatat kontribusi 10,58 persen terhadap ekspor nasional pada Januari hingga September 2025, menjadikannya provinsi dengan kontribusi ekspor terbesar kedua di Indonesia.

Khofifah melanjutkan, wujud komitmen Pemprov Jatim mendukung pelaku usaha, baik eksportir maupun UKM/IKM siap ekspor telah dijalankan lewat berbagai program antara lain Misi Dagang Luar Negeri, Business Matching, Pameran, Pelatihan Ekspor, dan program pendukung lainnya.

Di Desember tahun ini, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim akan menggelar misi dagang ke Batam sekaligus menegaskan komitmen untuk mendukung pelaku IKM/UKM memperkuat jejaring dan bisa go internasional.

“Bulan depan Insya Allah kami menuju Batam untuk Misi Dagang, ini adalah misi kita untuk terus mendampingi pelaku IKM maupun UKM supaya bisa memperkenalkan produk unggulannya, kemudian bisa memperluas jangkauan pasar hingga ke luar negeri,” imbuhnya.

Ia menegaskan, Provinsi Jawa Timur aktif menjalankan misi dagang ke luar negeri sejak 2022 hingga 2025. Selama periode itu, enam misi dagang telah digelar, yakni ke Arab Saudi dan Malaysia pada 2022, Timor Leste dan Hong Kong pada 2023, serta Jepang pada 2024.

Pada 13 November 2025, misi dagang juga dilaksanakan di Singapura. Total nilai komitmen transaksi selama 2022–2025 mencapai Rp5,896 triliun yang berasal dari 68 transaksi atau kontrak dagang.

“Kami akan terus memberikan semangat dan dukungan bagi para pelaku ekspor Jawa Timur,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

IKM Jatim Teken LoI dengan Atase Perdagangan Malaysia Gubernur Khofifah Neraca Ekspor Jatim PT Terminal Petikemas Surabaya Festival Ekspor Jawa Timur Tahun 2025