Gubernur Khofifah Pastikan Perbaikan Tanggul di Lumajang Tuntas dalam 3 Bulan

26 Mei 2025 11:42 26 Mei 2025 11:42

Thumbnail Gubernur Khofifah Pastikan Perbaikan Tanggul di Lumajang Tuntas dalam 3 Bulan
Gubernur Khofifah meninjau perbaikan tanggul di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau perbaikan tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang rusak akibat banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.

Tanggul sepanjang 2 kilometer tersebut mengalami kerusakan parah sekitar 300 meter akibat terjangan lahar dingin pada April 2025. Kerusakan ini mengancam keselamatan 272 kepala keluarga (1.027 jiwa) serta lahan pertanian seluas 165 hektare.

Untuk menanggulangi dampaknya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Pemerintah Kabupaten Lumajang melakukan perbaikan tanggul sepanjang 280 meter dan membangun tanggul pengarah arus (krib) sepanjang 166 meter.

"Total anggaran perbaikan mencapai Rp10,5 miliar," ujar Khofifah seusai meninjau lokasi, Minggu, 25 Mei 2025.

Pengerjaan ditargetkan selesai dalam tiga bulan dengan melibatkan 5 excavator dan 6 dump truck dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Rinciannya, Pemprov Jatim menyediakan 3 excavator dan 6 dump truck, sementara BBWS Brantas menambahkan 2 excavator.

Di lokasi juga tersedia material berupa 3.750 bronjong dari Pemprov Jatim dan 200 bronjong dari BBWS Brantas, dengan kemungkinan penambahan sesuai kebutuhan. Selain itu, dilakukan pemasangan pipa galvanis untuk memperkuat struktur tanggul.

Gubernur Khofifah menekankan pentingnya percepatan penanganan guna mencegah dampak berlapis, seperti ancaman banjir lahar dingin terhadap area persawahan dan permukiman warga.

"Kalau tanggul ini tidak segera dibangun, sawah juga pasti akan terdampak. Rumah warga pun menjadi rawan terhadap kemungkinan terjadinya luberan lahar susulan. Maka dampaknya sangat luas, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Langkah teknis lainnya meliputi pembuatan kisdam tanggul dan tebing krib di sisi hulu sebagai antisipasi longsor, pengalihan aliran sungai untuk mengurangi tekanan terhadap tanggul, serta pembangunan krib darurat dari batu bolder dan pemasangan bronjong untuk memperbaiki bangunan tanggul yang rusak.

Khofifah melanjutkan, penanganan ini harus tetap berjalan meskipun kondisi cuaca belum sepenuhnya ideal. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan material sedimentasi secara bijak.

“Kalau kita menunggu pengerjaan dimulai pada musim kemarau, masyarakat akan terus merasa tidak aman dan tidak nyaman. Maka saya minta kepada Kadis PU SDA, mana yang bisa dikerjakan segera, kita kerjakan. Semoga cuaca bisa beradaptasi dengan kebutuhan kita,” ungkapnya.

Pemprov Jatim juga merancang langkah strategis jangka panjang untuk memperkuat tanggul secara permanen sebagai bagian dari mitigasi bencana berkelanjutan.

“Kami tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga berkomitmen menyiapkan infrastruktur tangguh untuk masa depan. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” katanya. 

Gubernur Khofifah juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat semangat gotong royong dalam menghadapi bencana 

“Solidaritas masyarakat Sumberwuluh sangat luar biasa. Semangat kebersamaan dan saling membantu inilah kekuatan utama kita dalam menghadapi segala tantangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengapresiasi respons cepat Gubernur Khofifah. Menunjukkan kepedulian dengan mengeluarkan kebijakan penanganan darurat dalam penanganan tanggul yang jebol di wilayah kerjanya.

“Kami berterima kasih atas respons cepat Ibu Gubernur yang langsung menginstruksikan Dinas PU SDA Provinsi untuk menangani kondisi kritis ini. Semoga semuanya segera selesai dan warga menjadi tenang,” tandasnya.

Banjir lahar dingin selama dua hari berturut-turut menyebabkan tanggul jebol pada 11 April 2025, memicu kepanikan warga dan evakuasi darurat. 

Merespons kejadian ini, Pemkab Lumajang menetapkan status darurat bencana selama 90 hari (11 Mei–8 Agustus 2025) untuk memastikan penanganan dan pemulihan berjalan optimal. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Bupati Lumajang Indah Amperawati Lumajang Khofifah Gunung Semeru