KETIK, BATU – Desa Mandiri Pandanrejo di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur diresmikan, Rabu 20 Agustus 2025.
Desa Mandiri yang merupakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pelni tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pasokan bahan makanan. Khususnya sayuran untuk disuplai ke kapal penumpang Pelni.
Peresmian Desa Mandiri TJSL Pelni dilakukan oleh Walikota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pelni Anik Hidayati didampingi Direktur Utama Pelni Services Sukendra dan Vice President Treasury dan TJSL Pelni Fauziah Ferryna.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pelni Anik Hidayati menyampaikan Desa Pandanrejo menjadi salah satu pemasok utama sayuran untuk Pelni Services.
Dikatakannya, hasil bumi dari Pandanrejo akan dikirim ke kapal penumpang Pelni yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Melalui program ini, kami mendukung peningkatan kualitas, kuantitas, pengemasan dan keamanan pangan serta jaminan mutu makanan untuk memenuhi kebutuhan operasional kami," ujarnya.
Lebih dari itu, Anik menjelaskan program Desa Mandiri Pandanrejo mencakup pelatihan pembibitan sayuran, pembuatan pupuk dan pestisida organik, pengelolaan sistem irigasi, penerapan teknologi dalam pertanian modern, serta manajemen usaha pascapanen.
Dikatakannya, petani di Pandanrejo akan mendapat pendampingan selama satu tahun untuk memenuhi standar kualitas permakanan di kapal Pelni.
“Dengan hasil panen yang langsung diserap oleh Pelni Services, petani mendapatkan jaminan harga beli yang stabil sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat," jelasnya.
Melalui program TJSL Desa Mandiri Pandanrejo ini, Pelni mendapatkan jaminan sumber bahan baku, khususnya sayuran, untuk dipasok ke kapal penumpang Pelni melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Desa Pandanrejo, yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur memiliki potensi strategis sebagai kawasan pertanian yang mendukung ketahanan pangan.
Pelni melalui Pelni Services telah bekerja sama dengan para petani dengan total lahan mencapai 44 hektar dengan berbagai komoditas sayur unggulan yang dibudidayakan antara lain cabai, bawang, kacang panjang, tomat, jagung manis, hingga kubis.
"Kebutuhan bahan baku makanan untuk kapal-kapal penumpang Pelni sangat besar, mengingat jumlah penumpang yang diangkut mencapai 5,1 juta penumpang di tahun 2024," jelas Anik.
Sementara, Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan apresiasi kepada PT Pelni yang menjalin kerjasama dengan Gapoktan di Kota Batu.
Menurutnya, Kota Batu memiliki banyak potensi sayur mayur. Sehingga bisa dipastikan mampu untuk memenuhi kebutuhan PT Pelni.
"Ketika kapal sandar itu kebutuhan sayurnya apa, petani harus menyiapkan produk yang menjadi kebutuhan," katanya.
Pria yang akrab disapa Cak Nur itu menegaskan, petani juga harus bisa menjaga keberlanjutan pasokan supaya tidak diambil oleh Supplier lain.
Ditegaskannya, Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian komitmen untuk selaluke mendampingi petani agar terus produktif menghasilkan sayur mayur yang berkualitas.
"Dinas pertanian yang memiliki tugas mengawal petani melalui Gapoktan. Ini menjadi sangat penting supaya keberlanjutan kerjasama ini terus dirasakan manfaatnya oleh petani," ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Nur mnguraikan, pihaknya memberikan ruang seluas luasnya ke PT Pelni untuk mengembangkan kerjasama dengan Gapoktan lainnya di Kota Batu. Mengingat begitu banyak kebutuhan sayur oleh PT Pelni. Menurutnya, hal itu menjadi kesempatan emas bagi petani untuk menjual sayuran langsung ke konsumen.
"Kuncinya ada di kita, bagaimana kita menjaga pasokan untuk memenuhi kebutuhan PT Pelni. Ketika kita mampu menjadi supplier yang profesional PT Pelni tidak akan meninggalkan kita," tegasnya.(*)