Bisantren 2025 di Jombang, 240 Santri dari Seluruh Indonesia Adu Ide Bisnis Rebut Modal Puluhan Juta

26 Oktober 2025 12:07 26 Okt 2025 12:07

Thumbnail Bisantren 2025 di Jombang, 240 Santri dari Seluruh Indonesia Adu Ide Bisnis Rebut Modal Puluhan Juta
Pemberian penghargaan kepada Wakil Rektor II Unhasy Jombang, Abdullah Aminuddin Aziz dari Bisantren 2025. (Foto: Karimatul Maslahah/Ketik.com)

KETIK, JOMBANG – Semangat kewirausahaan para santri dan mahasiswa muda dari berbagai daerah di Indonesia menggelora di Aula Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Minggu, 26 Oktober 2025.

Sebanyak 25 tim terbaik tampil dalam babak final Business Competition Bisantren, ajang kompetisi bisnis yang digagas Ardaya Foundation bekerja sama dengan IPWS Perception Engineering dan didukung Telkom Indonesia.

Para finalis mempresentasikan ide bisnis mereka melalui pitching deck di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi industri.

Dari 25 tim tersebut, akan dipilih sepuluh besar yang berhak melaju ke grand final untuk memperebutkan total hadiah Rp75 juta sebagai modal pengembangan usaha.

Selain sesi pitching, para peserta juga mengikuti mentoring dan networking session bersama praktisi bisnis serta alumni program kewirausahaan nasional.

Kegiatan ini menjadi puncak dari serangkaian seleksi panjang yang diikuti lebih dari 75 tim dari berbagai pesantren di seluruh Indonesia.

Foto Pembukaan pengumuman finalis BISANTREN 2025 di Unhasy Tebuireng Jombang./Karimatul Maslahah/Pembukaan pengumuman finalis BISANTREN 2025 di Unhasy Tebuireng Jombang. (Foto: Karimatul Maslahah/Ketik.com)

Dorong Santri Jadi Wirausahawan Berdaya Saing

Project Manager Bisantren, Ikrimah Fajrul Haq, menjelaskan bahwa program ini merupakan singkatan dari Business Plan Competition yang dirancang untuk menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan santri.

“Poin dari kegiatan ini adalah menciptakan bisnis yang sustainability bagi para santri, dan bisa berdampak jangka panjang pada lingkungan sekitar serta pesantren,” ujarnya.

Ia menuturkan, sejak awal September, panitia telah membuka pendaftaran dan menerima 80 kelompok peserta dengan total 240 orang dari berbagai wilayah Indonesia.

Setelah melalui tahap inkubasi bisnis pada awal Oktober, 25 kelompok terpilih melaju ke babak semifinal. Kini, hanya lima kelompok terbaik yang bersaing di babak final untuk memperebutkan total hadiah Rp75 juta.

“Hadiah itu akan digunakan untuk mengembangkan bisnis para peserta. Kami juga akan terus melakukan evaluasi dan pengecekan secara berkala terhadap perkembangan usaha mereka,” tambahnya.

Menurut Ikrimah, penilaian lomba difokuskan pada visi-misi bisnis, keunikan ide, dan tingkat keberlanjutan usaha. Dalam pelaksanaannya, panitia juga menggandeng koperasi setempat sebagai mitra pendamping untuk memastikan keberlanjutan program.

Foto Finalis BISANTREN 2025 di Unhasy Tebuireng Jombang./Karimatul Maslahah/Finalis Bisantren 2025 di Unhasy Tebuireng Jombang. (Foto: Karimatul Maslahah/Ketik.com)

Kampus Pesantren Dukung Ekonomi Digital

Wakil Rektor II Unhasy Jombang, Abdullah Aminuddin Aziz, mengatakan, kerja sama antara Unhasy, IPWS Perception Engineering, dan Telkom Indonesia merupakan wujud komitmen perguruan tinggi pesantren dalam mengembangkan potensi ekonomi digital di kalangan santri.

“Kami ingin para mahasiswa dan santri tidak hanya mampu membuat rencana bisnis, tetapi juga bisa memproduksi, memasarkan, dan membangun jaringan. Harapannya, program ini berkelanjutan dan memberi manfaat bagi ekonomi masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Cak Amin.

Ia menambahkan, Unhasy kini tercatat sebagai perguruan tinggi swasta ketiga di Indonesia dengan capaian P2MP tertinggi dari Kemendikbudristek, menunjukkan kapasitas akademik dan inovatif kampus berbasis pesantren tersebut.

Menurutnya, Bisantren tidak hanya berorientasi pada kemenangan, tetapi juga menjadi wadah lahirnya wirausahawan muda pesantren yang mampu menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan semangat inovasi dan kemandirian ekonomi.

Santri Tebuireng Tawarkan Wisata Religi Ala Gus Dur

Salah satu finalis, Muhammad Ridwan (20), mahasiswa Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, memperkenalkan ide bisnis bertajuk “Paket Wisata Religi Tebuireng”, yang menggabungkan potensi sejarah, kuliner, dan budaya pesantren.

“Kami ingin mengenalkan Tebuireng bukan hanya lewat sosok Gus Dur, tapi juga melalui tradisi, kuliner, dan kisah para ulama. Misalnya, bagaimana kopi khas Wonosalam menjadi bagian dari keseharian para kiai,” kata Ridwan.

Dalam konsepnya, paket wisata ini mencakup rangkaian ziarah ke makam Gus Dur, tur edukatif ke museum dan bank sampah, serta atraksi seni di Panggung Budaya KH. Riza Yusuf Hasyim.

“Di lokasi itu, pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas santri seperti nasi kikil Gus Dur, sebagai upaya membangkitkan ekonomi lokal berbasis budaya pesantren,” tambahnya.

Ridwan berharap gagasannya dapat menjadi embrio ekosistem wisata religi pesantren yang melibatkan masyarakat sekitar sekaligus memperkuat identitas kultural Tebuireng.

“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Bisantren 2025 menjadi bukti bahwa santri kini tak hanya piawai di bidang ilmu agama, tetapi juga siap tampil sebagai penggerak ekonomi bangsa melalui karya dan ide bisnis yang bernilai sosial tinggi,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

BISANTREN 2025 unhasy Tebuireng jombang Jawa timur