KETIK, MADIUN – Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Kota Madiun berhasil mengharumkan nama Kota Madiun dengan menyabet gelar juara pada hajatan Porprov IX beberapa waktu lalu.
Tak main-main, Porserosi Kota Madiun berhasil meraih 1 emas dan 1 perak, yang dapat melampaui target sebelumnya. Atas raihan tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun memberikan reward (penghargaan) atas perjuangan atlet sepatu roda yang berhasil mengharumkan nama Kota Madiun.
Inda Raya selaku Ketua Porserosi Kota Madiun sangat mengapresiasi atas reward yang dibagikan kepada atletnya. "Terima kasih atas reward yang diberikan kepada atlet kami. Namun dibalik momen kebahagiaan ini sekaligus menjadi momen sedih bagi kami karena kami kehilangan atlet kebanggan kami yaitu Naura Rania yang pada Porprov IX kemarin berhasil menyumbangkan 1 emas dan 1 perak," ujarnya pada Rabu, 29 Oktober 2025.
"Dari 44 cabang olahraga (cabor) terlihat hanya sepatu roda yang dapat melampaui target. Semula kita hanya menargetkan 1 emas dan 1 perunggu tapi hasilnya melebihi ekspektasi. Mengingat divisi sepatu roda hanya menerjunkan 1 atlet saja," imbuhnya.
Namun, disisi lain Inda juga menyayangkan kegiatan sepatu roda yang dilarang di Taman Bantaran, Kota Madiun.
"Disisi lain kami sangat menyayangkan kegiatan sepatu roda yang dari tahun 2020 latihan di Taman Bantaran kemudian saat ini harus dilarang entah apa alasannya. Untuk mencari bibit pengganti Naura kita sudah upayakan akan tetapi tempat latihan kurang memadai," paparnya.
Lebih jauh, Inda berharap agar Pemkot Madiun lebih memperhatikan olahraga sepatu roda. "Saya pribadi dan teman-teman Porserosi hanya bisa berharap, olahraga yang sudah mampu mengharumkan Kota Madiun ini lebih diperhatikan lagi," pungkasnya. (*)
