KETIK, HALMAHERA SELATAN – Dalam momentum perayaan yang menggabungkan dimensi rekreasi dengan pesan ekologis, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Halmahera Selatan, Idris Ali, memberikan apresiasi kepada para pemenang lomba mancing Teluk Labuha yang digelar untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Pemenang lomba tersebut adalah Masri Hj. Nurdin yang meraih Juara I kategori kelompok, Yunus Nurlete sebagai Juara I kategori perorangan, serta Andi Usman I yang menempati posisi Juara II kategori perorangan.
Idris Ali menegaskan bahwa keberlanjutan laut tidak hanya ditentukan oleh produktivitas nelayan, melainkan juga oleh cara mereka menjaga ekosistem. Ia menolak praktik penggunaan alat tangkap berbahaya yang disebutnya sebagai ancaman nyata bagi sumber kehidupan.
Bupati Bassam Kasuba dan Wakil Bupati Helmi Umar, Kapolres Halsel serta Ketua PKK Berpose Dengan ikan hasil tangkapan peserta lomba mancing Teluk Labuha (Foto: Mursal/Ketik)
“Laut adalah sumber kehidupan kita bersama. Jika rusak, maka kita juga yang akan rugi. Karena itu, mari menjaga laut dengan tidak menggunakan alat tangkap berbahaya,” ujarnya Sabtu 16 Agustus 2025.
Ia juga menyoroti ancaman sampah laut yang kian meresahkan. Menurutnya, jika setiap kepala keluarga membuang satu kilogram sampah ke laut, maka akumulasi kerusakan ekologi akan sulit dihentikan.
Ancaman tersebut, kata dia, membutuhkan kesadaran kolektif yang dimulai dari skala rumah tangga.
“Kesadaran kecil dari setiap rumah tangga bisa berdampak besar bagi kelestarian laut kita,” tambahnya.
Pesan Idris Ali tidak hanya ditujukan bagi masyarakat pesisir Halmahera Selatan, tetapi juga sebagai pengingat universal bahwa keberlanjutan laut adalah prasyarat fundamental bagi masa depan peradaban manusia.
