KETIK, MADIUN – Polda Jatim mengerahkan sebanyak 21.501 personil gabungan dari Polisi dan tentara disiagakan selama malam 1 suro di kawasan Madiun Raya. Penyiagaan aparat ini bertajuk Operasi Aman Suro mulai 26 Juni - 6 Juli 2025.
“Jumlah personel gabungan TNI - Polri dan aparat pemerintah daerah setempat itu akan bertambah manakala pemetaan kerawanan meningkat,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa, 24 Juni 2025.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat menyebut kegiatan Suran Agung yang digagas perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). Rencananya akan dihadiri ribuan anggota PSHT dan PSHW yang berasal dari Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi.
“Jika nantinya ada hal-hal yang berpotensi tingkat kerawanan tinggi, maka Polda Jatim akan coba eliminasi dan berkomunikasi dengan ketua umum dan ketua panitia,” tegasnya.
“Kami mengimbau para anggota perguruan silat maupun masyarakat yang mengikuti kegiatan Suroan dan Suran Agung untuk mematuhi kesepakatan bersama demi keamanan, ketertiban dan lancarnya kegiatan tersebut,” imbau Jules menambahkan.
Selain itu, Kombes Pol Jules juga mengimbau, masyarakat yang mengikuti kegiatan Suroan dan Suran Agung di Madiun agar tidak datang dengan konvoi menggunakan sepeda motor berknalpot bising.
Kepolisian melarang masyarakat maupun anggota perguruan yang datang ke Madiun menggunakan mobil bak terbuka.
“Ini akan kami tertibkan dan kami imbau untuk menggunakan bus atau mobil tertutup,” kata Perwira Menengah atau Pamen Kepolisian dengan tiga melati di pundaknya tersebut .
Kombes Pol Jules akan membatasi masyarakat yang hendak datang ke Madiun untuk merayakan Malam 1 suro.
“Jika tidak ada kepentingan dan bukan diutus oleh panitia untuk hadir di Madiun, maka Polisi akan memulangkan,” pungkasnya. (*)