KETIK, TULUNGAGUNG –
Inovasi mahasiswa IPB University kembali menuai prestasi.
Tim KKN-T IPB berhasil meraih Juara 1 dan Juara 3 dalam Lomba Inovasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Satu Desa Satu Inovasi” yang digelar Pemerintah Kabupaten Tegal, Kamis, 13 November 2025.
Kompetisi ini diikuti berbagai perguruan tinggi yang memamerkan hasil program KKN mereka di tingkat desa. Dua tim IPB berhasil melaju ke babak final, bersaing dengan empat universitas lain dalam presentasi tahap akhir.
Inovasi yang meraih Juara 1 adalah Incinerator Skala Desa, teknologi pengolah sampah karya mahasiswa IPB yang dirancang untuk mengatasi penumpukan sampah di lingkungan pasar.
Ide ini lahir dari keluhan warga soal bau tidak sedap dan tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Tim KKN IPB kemudian menciptakan incinerator yang mampu mengurangi volume sampah secara signifikan.
Dalam enam jam, alat ini bisa mengubah satu ton sampah menjadi sekitar 100 kilogram abu melalui proses pembakaran yang efektif dan ramah lingkungan.
“Inovasi ini langkah awal menuju sistem pengolahan sampah terpadu di desa. Keberlanjutan program ini memerlukan dukungan masyarakat agar pengelolaan sampah tetap ramah lingkungan,” ujar Nathania Aurellia Salsabila, perwakilan tim KKN-T IPB University yang berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
Nathania Aurellia Salsabila, mahasiswi asal Tulungagung, menjelaskan bahwa program ini berjalan berkat kolaborasi erat antara mahasiswa, BUMDes, dan pemerintah desa setempat, baik dalam hal pendanaan maupun penerapan teknologi di lapangan.
"Capaian ini menjadi bukti KKN bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga wadah penerapan ilmu untuk menjawab persoalan nyata di masyarakat," tutur putri anggota Propam Polres Tulungagung ini.
Melalui prestasi ini, IPB University dan Pemerintah Kabupaten Tegal berkomitmen memperkuat kerja sama dalam pengembangan inovasi desa berbasis riset dan teknologi tepat guna.
