KETIK, SURABAYA – Setiap sore, sudah bukan pemandangan aneh arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya mengalami kemacetan.
Pantauan jurnalis ketik.co.id, kemacetan mulai terlihat sejak pukul 16.30 WIB atau bertepatan dengan jam pulang kerja akibat volume kendaraan meningkat. Situasi semakin parah karena masyarakat termasuk para pelajar bersiap mengakhiri aktivitas hariannya.
Antrean macet kendaraan di jalan A Yani terbentang cukup Panjang. Khususnya dari dalam kota Surabaya menuju Sidoarjo. Kendaraan bermotor tampak bergerak dengan kecepatan rendah.
Beberapa pengendara sepeda motor terlihat mencoba mencari celah untuk bergerak lebih cepat, namun tetap harus mengikuti di tengah padatnya arus lalu lintas.
"Memang setiap sore seperti ini selalu macet, apalagi kalau jam pulang kantor. Kami sebagai pejalan kaki juga harus ekstra hati-hati saat menyeberang karena banyak kendaraan yang antre," ujar Rudi, salah seorang pejalan kaki yang rutin melewati area tersebut.
"Saya sering lewat sini setiap hari untuk pergi atau pulang kerja. Macetnya memang parah sekali, tapi untungnya ada JPO jadi kita bisa menyeberang dengan aman. Cuma ya harus sabar aja nunggu kendaraan berhenti," tambah Aida, pejalan kaki lain yang juga merasakan dampak kemacetan ini.
Kemacetan yang terjadi tidak hanya berdampak pada waktu tempuh lebih lama, tetapi juga menimbulkan beberapa konsekuensi lain.
Konsumsi bahan bakar kendaraan meningkat akibat mesin yang terus menyala dalam kondisi berhenti dan jalan pelan. Polusi udara di sekitar area tersebut juga terasa lebih pekat dibandingkan hari-hari biasanya.
Para penumpang angkutan umum juga merasakan dampaknya. Bus-bus yang melewati rute Jalan Ahmad Yani mengalami keterlambatan, sehingga jadwal kedatangan di halte-halte berikutnya menjadi tidak tepat waktu. Hal ini tentu menyulitkan penumpang yang mengandalkan transportasi umum untuk aktivitas sehari-hari.
Kemacetan di area ini diduga disebabkan beberapa faktor, seperti jam sibuk sore hari yang bertepatan dengan waktu pulang kerja dan sekolah, volume kendaraan meningkat pada hari kerja, dan karakteristik jalan Ahmad Yani sebagai salah satu arteri utama Surabaya dan menghubungkan beberapa kawasan penting.
Berikutnya Karena kurangnya alternatif rute yang memadai untuk mengurai kepadatan lalu lintas serta pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang tidak sebanding dengan penambahan kapasitas jalan.
Meskipun belum ada petugas lalu lintas yang turun langsung ke lokasi saat pengamatan dilakukan, beberapa pengendara secara sukarela membantu mengatur arus lalu lintas di persimpangan-persimpangan kecil. Hal ini menunjukkan solidaritas masyarakat dalam menghadapi situasi kemacetan.
Pihak pengelola JPO juga terlihat membantu pejalan kaki yang hendak menyeberang dengan memberikan arahan agar menggunakan fasilitas penyeberangan yang tersedia. Upaya ini cukup membantu mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi akibat pejalan kaki yang menyeberang sembarangan.
Bagi pengendara yang akan melewati area Jalan Ahmad Yani khususnya sekitar Jemur Wonosari, disarankan untuk mengatur waktu perjalanan dengan memperhitungkan kemungkinan kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.
Bisa juga mencari rute alternatif jika memungkinkan, seperti melalui jalan-jalan sekunder yang dapat mengurangi beban lalu lintas.
Lalu, tetap bersabar dan mematuhi rambu lalu lintas serta tidak memaksakan diri untuk menyalip dengan cara yang membahayakan serta memberikan prioritas kepada pejalan kaki menggunakan trotoar dan kendaraan darurat yang mungkin melewati area tersebut.
Tak kalah pentingnya adalah memastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk menghindari mogok yang dapat memperparah kemacetan, serta menggunakan transportasi umum jika memungkinkan untuk mengurangi volume kendaraan pribadi.
Untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi di area ini, diperlukan solusi yang komprehensif dari berbagai pihak. Pemerintah kota diharapkan dapat mengkaji ulang sistem manajemen lalu lintas di koridor Jalan Ahmad Yani, termasuk kemungkinan penerapan sistem lampu lalu lintas yang lebih efisien atau pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan transportasi umum juga perlu ditingkatkan. Dengan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, volume lalu lintas dapat berkurang secara signifikan.
Pihak kepolisian lalu lintas diharapkan dapat memantau kondisi ini secara rutin untuk membantu mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas di area tersebut. Kehadiran petugas pada jam-jam sibuk dapat membantu mengoptimalkan pengaturan lalu lintas dan mengurangi waktu kemacetan yang dialami oleh para pengguna jalan.
Terkait pembangunan underpass atau jalan bawah tanah oleh Pemkot di sekitar Bundaran Dolog (Taman Pelangi), diharapkan terealisasi dan segera dibangun.
Pembangunan underpass Bundaran Dolog bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas perekonomian sekaligus mengurai kemacetan.
Selain itu, pembangunan underpass Bundaran Dolog menjadi salah satu program prioritas pemkot di tahun 2025. Infrastrukturnya masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2021-2026. (*)