Deretan Air Terjun Sepanjang Jalibar Kota Batu yang Cocok untuk Alternatif Liburan Keluarga

KETIK, MALANG – Jalur Lingkar Barat (Jalibar) bukan sekadar alternatif menghindari kemacetan saat hendak bepergian ke Kota Batu. Sepanjang tujuh kilometer jalur ini ada sejumlah obyek wisata yang bisa menjadi alternatif bagi para wisatawan.

Di balik deretan kafe, spot foto, dan wahana offroad, Jalibar juga menjadi rumah bagi sejumlah air terjun alami yang menawarkan suasana segar khas pegunungan.

Tanpa harus masuk jauh ke pusat kota, wisatawan bisa menemukan beberapa air terjun yang cocok untuk liburan keluarga maupun petualangan singkat. 

Air terjun mana sajakah yang layak jadi alternatif obyek wisata di Jalibar Kota Batu? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

Coban Putri

Coban Putri berada di kawasan Jalibar Kota Batu, tepatnya di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Air terjun setinggi kurang lebih 20 meter ini mengalir ke sebuah kolam alami yang tidak terlalu dalam, sehingga aman untuk anak-anak bermain air atau sekadar berendam.

Destinasi ini cocok untuk wisata keluarga. Akses jalannya relatif landai dan jarak dari area parkir menuju air terjun pun cukup dekat, sehingga tidak memerlukan tenaga ekstra.

Fasilitas yang tersedia juga terbilang lengkap. Pengunjung dapat menemukan warung dengan berbagai pilihan menu, serta kamar mandi untuk berganti pakaian setelah bermain air. Selain menikmati air terjun, pengunjung juga bisa mencoba fasilitas rock climbing yang disediakan, atau berkemah di area camping yang telah disiapkan.

Ada juga fasilitas fun-offroad di kawasan tersebut.

Coban Rais

Jika Anda penggemar film Lord of The Rings, suasana di sekitar Air Terjun Coban Rais mungkin akan mengingatkan Anda pada Rivendell, istana kaum peri dalam film tersebut. Air terjun setinggi sekitar 30 meter ini dikelilingi tebing dan vegetasi lebat, menghadirkan suasana yang tenang dan magis.

Sama seperti Coban Putri, Coban Rais juga berada di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu.

Untuk mencapai air terjun, pengunjung harus berjalan kaki sekitar dua kilometer dari area parkir. Ada dua jalur yang dapat dipilih. Bagi yang senang bertualang, tersedia jalur lebih panjang dengan medan menanjak dan sedikit menantang. Meski begitu, rute ini menawarkan pemandangan luar biasa sepanjang perjalanan.

Alternatifnya, tersedia jalur yang lebih pendek dan ramah bagi keluarga, dengan medan yang relatif landai.

Di sepanjang jalur, jika beruntung, pengunjung bisa melihat kawanan kera yang memang sering muncul di area tersebut.

Meski area di depan air terjun cukup luas, pengunjung dilarang mendirikan tenda di lokasi tersebut. Namun jangan khawatir—di dekat area parkir sudah tersedia camping ground. Dalam kompleks Coban Rais juga terdapat fasilitas glamping, cocok bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman berkemah tanpa repot membawa banyak perlengkapan.

Coban Kaca

Coban Kaca berada satu kompleks dengan Coban Rais. Namun, untuk mencapai air terjun ini, pengunjung harus menempuh perjalanan yang lebih jauh dari area parkir.

Dari pelataran parkir, pengunjung perlu berjalan sekitar dua kilometer melewati medan yang cukup terjal. Bagi yang ingin menghemat tenaga, tersedia jasa ojek di dekat area parkir untuk mengantar hingga titik tertentu sebelum melanjutkan perjalanan kaki.

Coban Kaca memiliki ketinggian sekitar 35 meter. Airnya jatuh ke kolam kecil alami sebelum mengalir menuju anak-anak sungai di bawahnya. Suasana di sekitar air terjun terasa sangat alami. Selain gemericik air, pengunjung bisa mendengar suara berbagai jenis serangga yang menghuni kawasan hutan.

Bagi penyuka suasana alam yang tenang dan masih asri, Coban Kaca merupakan destinasi yang patut masuk daftar kunjungan. (*)