Pembebasan Lahan Flyover Gedangan Sidoarjo Mulai 2026, Anggarannya Rp 340 Miliar

20 November 2025 04:48 20 Nov 2025 04:48

Thumbnail Pembebasan Lahan Flyover Gedangan Sidoarjo Mulai 2026, Anggarannya Rp 340 Miliar
Paparan rencana pembangunan Fly Over Gedangan di Ops Room, Kantor Bupati Sidoarjo, pada Rabu (19 November 2025). (Foto: Kominfo Sidoarjo)

KETIK, SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo memastikan pembangunan Flyover Gedangan tetap berjalan sebagai Program Strategis Nasional (PSN). Rencana strategis tersebut dibahas dalam rapat koordinasi Bupati Sidoarjo Subandi dan berbagai pihak pada Rabu (19 November 2025).

Pertemuan itu dihadiri oleh Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Sidoarjo Nursuliantoro, Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Dandim 0816/Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo Zaidar Rasepta, perwakilan Polresta Sidoarjo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) M. Ainur Rahman, Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Dwi Eko Saptono, serta Camat Gedangan Inneke Dwi Setiawati.

”Flyover Gedangan merupakan PSN. Pembebasan lahannya diperkirakan membutuhkan total sekitar Rp 340 miliar. Kita sudah berupaya menyiapkan hingga Rp200 miliar. Rencana pembebasan lahan akan dimulai awal tahun 2026,” kata Bupati Subandi setelah pertemuan  di Ops Room Kantor Bupati Sidoarjo pada Rabu (19 November 2025).

Foto Bupati Sidoarjo Subandi (kanan), Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, serta Dandim 0816/Letkol Czi Shobirin Setio Utomo menghadiri rapat koordinasi tentang Flyover Gedangan pada Rabu (19 November 2025).  (Foto: Kominfo Sidoarjo)Bupati Sidoarjo Subandi (kanan), Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, serta Dandim 0816/Letkol Czi Shobirin Setio Utomo menghadiri rapat koordinasi tentang Flyover Gedangan pada Rabu (19 November 2025). (Foto: Kominfo Sidoarjo)

Menurut Bupati Subandi, Pemkab Sidoarjo berupaya agar kekurangan anggaran pembebasan lahan tersebut diajukan dengan dukungan skema pendanaan dari pemerintah pusat. Flyover Gedangan telah dirancang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat.

Panjang konstruksi flyover sekitar 475 meter. Total lahan yang terdampak mencapai 157 bidang. Sebagian besar merupakan bangunan tempat usaha. Selain itu, terdapat bangunan kantor Polsek Gedangan dan masjid.

Luas lahan telah dihitung. Yang masuk trase pembangunan mencapai 13.400 meter persegi. Belum termasuk tanah sisa yang tidak dapat dimanfaatkan. Sehingga, kebutuhan anggaran minimal mencapai Rp 260 miliar. Bisa meningkat hingga Rp 340 miliar setelah memperhitungkan lahan tambahan yang harus dibebaskan.

Bupati Subandi menegaskan, seluruh pemangku kepentingan sepakat untuk tetap melanjutkan proyek strategis tersebut. Program pembangunan Flyover Gedangan tetap berjalan.

”Kita juga akan membentuk satgas pembebasan lahan yang berisi unsur BPN, kejaksaan, dan instansi terkait lainnya,” tambah Bupati Subandi.

Proses appraisal (penaksiran) harga tanah baru dapat dilakukan setelah terbitnya penetapan lokasi (penlok). Jika terdapat bidang tanah dengan nilai tinggi atau berpotensi menimbulkan keberatan, penanganannya akan melibatkan BPN maupun pengadilan. Itu sesuai ketentuan yang berlaku.

”Kalau sudah ada appraisal, seluruh prosesnya akan dibantu oleh BPN maupun pengadilan. Penlok harus terbit dulu supaya appraisal bisa berjalan. Kita upayakan agar penlok tetap bisa diterbitkan meski ada persoalan di lapangan,” tambah Bupati Subandi.

Pemkab Sidoarjo menargetkan, pada 2026, proses pembebasan lahan dapat berjalan sesuai jadwal. Pembentukan satgas diyakini bisa mempercepat seluruh mekanisme. Dengan begitu, pembangunan flyover dapat segera direalisasikan. Masyarakat akan merasakan manfaat langsung.

”Ini sudah program nasional. Jadi, tetap kita jalankan. Tahun 2026 tetap pembebasan lahan dimulai. Satgas sudah dibentuk. Kita berharap proses ini bisa berjalan cepat dan lancar,” tegas Bupati Subandi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bupati Sidoarjo Flyover Gedangan Bupati Subandi Kementerian PUPR BPN Sidoarjo Polresta Sidoarjo