KETIK, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong generasi muda untuk semakin melek keuangan dan cerdas berinvestasi. Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Financial Literacy for Youth yang digelar OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Malang pada Senin, 6 Oktober 2025.
Seminar yang bertempat di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) ini diikuti oleh lebih dari 1.000 mahasiswa dari wilayah Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 dan World Investor Week (WIW) 2025.
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, mengungkapkan urgensi kegiatan ini didasarkan pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
"SNLIK 2025 mencatat tingkat literasi pasar modal sebesar 17,78 persen dan tingkat inklusi sebesar 1,34 persen," kata Farid Faletehan.
Meskipun tingkat inklusinya masih tergolong kecil, Farid menyoroti tren positif perkembangan jumlah investor. Jumlah investor Kota Malang per 31 Juli 2025 telah mencapai 111.700, tumbuh 13,16 persen secara year-on-year. Hal ini mengindikasikan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
"Seminar ini diadakan agar mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pasar modal,” sambungnya.
BIK adalah agenda tahunan nasional yang digagas OJK bersama industri jasa keuangan untuk memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan.
"BIK sendiri diperingati setiap bulan Oktober sehingga seminar kita pada hari ini menjadi kick-off pelaksanaan BIK OJK Malang tahun 2025," lanjut Farid.
Perlu diketahui, seminar dibuka oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Imam Santoso. Wali Kota Malang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Di era digitalisasi ini, mahasiswa dapat dengan mudahnya terjebak perilaku konsumtif," katanya.
Oleh karena itu, edukasi investasi diharapkan dapat mendorong terbentuknya kesadaran investasi, pengelolaan keuangan, dan pada ujungnya membentuk kemandirian finansial.
"Kami sangat mengapresiasi seminar ini. Harapannya generasi semakin berinvestasi," tegasnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, yaitu Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, Penasihat Pengembangan Bisnis PT Bursa Efek Indonesia, Poltak Hotradero, serta influencer dan investor saham, Piyu PADI.
Sesi talkshow dipandu oleh Kepala Wilayah PT BEI Jawa Timur, Cita Mellisa. Diskusi meliputi berbagai topik, mulai dari strategi dan analisis investasi, pengalaman berinvestasi di pasar modal, hingga perlindungan konsumen di sektor keuangan.(*)