Mario Aji Bukti Indonesia Bukan Hanya Penonton di GP Mandalika, Kibarkan Merah Putih Keliling Sirkuit

KETIK, LOMBOK TENGAH – Rider Moto2 Indonesia Mario Suryo Aji mengharumkan merah putih di ajang GP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu 5 Oktober 2025.

Pembalap asal Magetan Jawa Timur itu tampil impresif di hadapan puluhan ribu penonton di kandang sendiri.

Dia menjadi kebanggan Indonesia karena merupakan satu-satunya rider tuan rumah yang tampil pada ajang Moto2 GP, balapan paling bergengsi sedunia ini.

Usai race, Mario Aji menyempatkan mengibarkan bendera merah putih sambil keliling sirkuit. Momen itu disambut tepuk riuh puluhan ribu penonton.

Mario Aji membuktikan Indonesia bukan hanya penyelenggara maupun penonton, tapi ikut berkompetisi dan bersaing kompetitif di ajang balap paling bergengsi sedunia ini.

Mario Aji di balapan ini finis pada posisi 20. Raihan itu impresif mengingat dia start dari posisi 25.

Mario Aji di GP Indonesia Sirkuit Mandalika, 5 Oktober 2025. (Foto: HTA)

Terlebih lagi, ini baru balapan ketiga rider Honda Team Asia itu setelah absen panjang dalam tujuh balapan beruntun musim ini usai operasi penyembuhan cedera dislokasi bahu kanan.

Di lain sisi, rider Brasil Diogo Moreira menjadi jawara di balapan Moto2 Mandalika 2025 ini.

Izan Guevara dan Diogo Moreira bersaing ketat sejak start. Daniel Holgado dan David Alonso mengikuti di belakang bersama dengan pemimpin klasemen sementara Moto2 Manuel Gonzalez.

Guevara akhirnya finis di podium ketiga. Sementara Gonzales finis runner up.

Hasil ini sekaligus membuat persaingan perebutan juara dunia Moto2 semakin sengit di empat balapan terakhir musim ini. Moreira kini menempati peringkat kedua di klasemen dengan 229 poin, sementara Gonzalez memimpin klasemen dengan 258 poin.

Moto2 sekaligus jadi satu-satunya kelas di Grand Prix 2025 yang belum mendapatkan juara dunianya musim ini. Setelah Marc Marquez mengunci gelar juara dunia di GP Jepang, di Mandalika rider Spanyol Jose Antonio Rueda mengunci gelar di Mandalika. (*)