KETIK, SORONG – Kasus penganiayaan di Km 9 Kompleks Melati Raya Kota Sorong yang mengakibatkan korban meninggal dunia menjadi luka mendalam bagi keluarga.
Korban diketahui meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan dengan sejumlah luka di sekujur tubuh pada Selasa malam, 4 November 2025. Pelaku pembunuhan diduga dalam pengaruh minuman keras atau miras.
Ketua Kerukunan Keluarga Seram Bagian Timur (K2SBT), Mustafa Adyan Fesanlau mendesak polisi agar segera menangkap pelaku sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya sebagai Ketua K2SBT dan sebagai keluarga korban meminta agar polisi segera bertindak cepat menangkap pelaku untuk diproses secara hukum," ujar Mustafa Adyan Fesanlau, Rabu, 5 November 2025.
Sebagai ketua kerukunan keluarga besar Seram Bagian Timur, Mustafa Adyan Fesanlau mengimbau kepada seluruh masyarakat SBT yang berada di Kota Sorong untuk menahan diri dan tidak terprovokasi untuk mengambil tindakan sendiri.
"Kita percayakan sepenuhnya kepada kepolisian menangani kasus ini, kalau saja polisi lambat, bila perlu kita sama-sama pihak kepolisian turun cari dan tangkap pelaku," tegas Mustafa.
Menurutnya, masyarakat menaruh harapan yang besar pada kepolisian, kedepannya kita berharap polisi bergerak lebih cepat lagi untuk menangani permasalahan yang terjadi di Kota Sorong terutama dalam menjaga Kamtibmas.
"Membunuh dan menghabisi nyawa manusia tidak dibenarkan oleh hukum manapun di muka bumi ini, perilaku biadap menghabisi nyawa orang harus ditindak tegas," tandasnya.(*)
