Disambut Tari Gandrung, Para Bule Kapal Yacht Langsung Kepincut Sunrise of Java

9 Oktober 2025 14:57 9 Okt 2025 14:57

Thumbnail Disambut Tari Gandrung, Para Bule Kapal Yacht Langsung Kepincut Sunrise of Java
Penampilan Tari Gandrung dalam upacara penyambutan peserta Sail to Indonesia 2025 di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Minggu, 5 Oktober 2025. (Foto: Pemkab Banyuwangi)

KETIK, BANYUWANGI – Deretan kapal yacht mewah dari berbagai negara di Eropa dan Australia, seperti Prancis, Inggris, Italia, Denmark, Rusia, Belanda, hingga Australia, mulai berlabuh di Pantai Marina Boom, Banyuwangi. Kedatangan mereka merupakan bagian dari ekspedisi maritim internasional Sail to Indonesia 2025.

Para peserta ekspedisi dijadwalkan menjelajahi kekayaan alam dan budaya Banyuwangi selama empat hari, mulai 4 hingga 7 Oktober 2025.

Kedatangan para pelaut dunia itu disambut meriah dalam acara Welcoming Ceremony Sail to Indonesia 2025 pada Minggu, 5 Oktober 2025. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut hadir menyambut rombongan.

Acara penyambutan diwarnai dengan penampilan Tari Gandrung, sebuah bentuk penghormatan khas Banyuwangi bagi tamu istimewa.

“Selamat datang di kabupaten Sunrise of Java. Kota yang kaya seni budaya dan keindahan alamnya. Kota kami juga dikenal dengan keramahan masyarakatnya,” kata Ipuk, Minggu, 5 Oktober 2025.

Foto bupati Banyuwangi sambut wisatawanBupati Banyuwangi Ipuk menyambut peserta Sail to Indonesia di Pantai Marina Boom, Minggu, 5 Oktober 2025. (Foto: Pemkab Banyuwangi)

Ipuk menegaskan, Sail to Indonesia adalah ajang strategis untuk mempromosikan Banyuwangi dan berbagai kota singgah lainnya kepada wisatawan mancanegara.

“Kehadiran rombongan kapal yacht Sail to Indonesia 2025 suatu kehormatan bagi kami. Selamat menikmati keindahan dan pengalaman berlayar di Banyuwangi,” tambahnya.

Ekspedisi Sail to Indonesia 2025, yang diselenggarakan oleh PT Pelindo, merupakan kali kedua bagi Banyuwangi menjadi salah satu titik singgah.

Kegiatan ini dimulai dari Selandia Baru, melibatkan 32 kapal yacht yang melintasi Samudra Atlantik dan Pasifik, melewati Australia, sebelum berlabuh di sejumlah destinasi maritim Indonesia.

Sebelum tiba di Banyuwangi, para yachter (sebutan untuk pengendara yacht) telah berlayar ke Tual (Maluku), Labuan Bajo (NTT), Lombok, dan Bali. Mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Bawean, Bangka Belitung, dan menutup rangkaian ekspedisi di Batam, Kepulauan Riau.

Sejumlah tujuh kapal yacht telah tiba di Marina Boom. Puluhan kapal lainnya masih berada di Bali, Lombok, dan Labuan Bajo, dan dijadwalkan menyusul dalam beberapa hari ke depan.

Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia, Fitria Kartika Sari, mengatakan Banyuwangi dipilih karena memiliki daya tarik wisata yang kuat dan posisi strategis sebagai gerbang pelayaran internasional di ujung timur Pulau Jawa. Ia menyebut sebagian besar peserta tahun ini adalah wajah baru yang antusias mengenal daerah ini. Mereka antusias mengenal keindahan dan keramahan daerah ini.

“Ini adalah semangat Sunrise of Java, terang, menyambut, dan penuh dengan kehidupan. Semoga para yachters yang masih berada di Bali, Lombok, maupun Labuan Bajo bisa mampir ke Banyuwangi dan mengunjungi sebanyak-banyaknya destinasi wisata yang ada di sini,” ujarnya.

Antusiasme juga diungkapkan oleh para peserta. Janey, seorang yachter asal Inggris, mengaku terkesima melihat panorama alam di Pantai Marina Boom.

“Saya sangat suka dengan keindahan pemandangan di sini (Pantai Boom). Melihat sunset yang indah. Nanti malam kami juga akan menaiki Ijen dan melihat sunrise di sana,” kata Janey.

Selain Kawah Ijen, rombongan yachter berencana mengunjungi beberapa destinasi wisata unggulan lain, seperti Pulau Merah dan Pantai Plengkung (G-Land).

“Kami sangat menikmati waktu di sini. Kota ini benar-benar menakjubkan, dan makanannya luar biasa lezat. Sepertinya kami akan tinggal di Banyuwangi satu hingga dua minggu lagi,” kata Tom, suami Janey.

Sementara itu, Penyelenggara International Yacht Rally, Raymond T. Lesmana, menekankan potensi Banyuwangi untuk dikembangkan sebagai destinasi favorit pelaut dari Australia Barat.

Penyelenggara International Yacht Rally, Raymond T. Lesmana, menyatakan Banyuwangi berpotensi besar dikembangkan sebagai destinasi favorit pelaut dari Australia Barat. Ia mengakui, meski kegiatan Sail to Indonesia sudah berjalan baik, promosi ke wilayah barat Australia belum dimaksimalkan.

“Kita akan coba pasarkan ke sana. Harapannya, semakin banyak kapal yacht dan wisatawan dari Australia Barat yang ikut berlayar dan singgah di Banyuwangi,” ujar Raymond.

Setelah dari Banyuwangi, para yachter akan melanjutkan pelayaran menuju Pulau Bawean, Bangka Belitung, hingga menutup rangkaian ekspedisi mereka di Batam, Kepulauan Riau. (*)

Tombol Google News

Tags:

Tari Gandrung Banyuwangi Sail to Indonesia yacht Pantai Marina Boom bupati bayuwangi