KETIK, MALANG – Warga Malang tengah memperjuangkan agar pahlawan lokal mereka, Hamid Rusdi dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Upaya tersebut mendapat dukungan dari Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Wahyu menjelaskan masyarakat dan beberapa perguruan tinggi telah menunjukkan keseriusannya dalam pengusulan tersebut.
"Kita sudah meminta karena usulan ini kan dari masyarakat. Tapi kita belum ada usulan, ada universitas swasta yang sudah serius untuk mengajukan Hamid Rusdi sebagai pahlawan nasional," ujarnya, Senin 10 November 2025.
Menurutnya proses untuk pengusulan tersebut tidaklah mudah. Namun Wahyu menjelaskan akan terus berkoordinasi dengan pengusul untuk ikut mengawal proses tersebut. Menurutnya hingga saat ini, proses untuk melengkapi persyaratan telah dilakukan.
"Itu yang akan kita apresiasi. Kita dukung dan akan kita dampingi karena prosesnya nggak mudah, bertahap. Di tingkat kota, provinsi, sampai nasional. Kami terus berhubungan dengan pengusul agar prosesnya nanti bisa lebih cepat," katanya.
Hamid Rusdi turut memberikan jasa dalam mempertahankan Malang pada masa Agresi Militer Belanda I pada Juli 1947. Ia juga membuat taktik bumi hangus dan memerintahkan membakar banyak gedung penting, termasuk markas Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Pada Agresi Militer Belanda II di 19 Desember 1948-5 Januari 1949, Hamid Rusdi memasang siasat perang gerilya. Agar informasi penting tak diketahui musuh maupun mata-mata Belanda, perintah operasi gerilya dilakukan dengan menggunakan bahasa walikan.
Namun pada akhirnya, Hamid Rusdi gugur dalam perjuangannya pasa 8 Maret 1949. Ia dieksekusi oleh tentara KNIL. Hamid Rusdi dimakamkan di Wonokoyo, Kota Malang. Kemudian, pada 15 Mei 1950 makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati.(*)
