KETIK, SITUBONDO – Kepala Sekolah SMAN 2 Situbondo, Syaiful Bahri, digugat oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mitra Santri ke Pengadilan Negeri Situbondo. Gugatan ini dilayangkan pada Selasa, 26 Agustus 2025, menyusul penebangan puluhan pohon di lingkungan sekolah.
Direktur LBH Mitra Santri Situbondo, Asrawi SH, mengatakan bahwa gugatan terhadap Kepala SMAN 2 Situbondo telah terdaftar dengan Nomor Register Perkara PN SIT-26082025QGY. Asrawi menjelaskan, penebangan pohon tersebut melanggar status sekolah yang menyandang predikat Adiwiyata, yaitu sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
“Kepala SMA Negeri 2 Situbondo kita gugat ke Pengadilan Negeri Situbondo lantaran menebang puluhan pohon di hutan sekolah. Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas penebangan pohon tersebut. Sebab, SMA Negeri 2 Situbondo masuk sekolah Adiwiyata,” jelas Asrawi.
Menurut Asrawi, sebelumnya tidak pernah ada pihak yang berani melakukan penebangan pohon di lingkungan sekolah tersebut. Ia menambahkan, sebagai sekolah Adiwiyata, seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, staf, hingga kepala sekolah, seharusnya terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan hidup.
“Sekolah ini terintegrasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan serta penerapan perilaku ramah lingkungan seperti hemat energi dan air serta pengelolaan sampah dan penghijauan,” jelasnya.
Selain alasan penebangan pohon, gugatan ini juga diajukan karena kepala sekolah dinilai telah menimbulkan keresahan di kalangan siswa-siswi SMAN 2 Situbondo. Keresahan ini bahkan memicu aksi demo damai yang menuntut agar kepala sekolah dimutasi.
Asrawi berharap majelis hakim Pengadilan Negeri Situbondo dapat memeriksa perkara ini dengan adil dan bijak. "Kami berharap peristiwa ini tidak terulang di sekolah lain di Kabupaten Situbondo," pungkasnya. (*)
