KETIK, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur memaknai tahun baru 1447 Hijriyah dengan optimisme. Serta mengajak menjadi pribadi yang lebih baik sebagai individu, juga sebagai warga bangsa.
Itu sampaikan di acara Dzikir, Sholawat, dan Doa Bersama Akhir Tahun 1446 Hijriyah dan Awal Tahun 1447 Hijriyah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Kamis 26 Juni 2026, malam.
Khofifah mengajak, Tahun 1447 Hijriyah menjadi momen untuk refleksi diri, intropeksi, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ia mengurai,
tahun baru Hijriah diperingati atas hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang kemudian menjadi dasar perhitungan tahun dalam kalender Hijriyah.
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW mengajarkan tentang semangat perubahan, keberanian meninggalkan yang buruk menuju yang baik, dan berjuang untuk kebaikan.
"Tahun baru Islam mengingatkan umat Muslim untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta meningkatkan ibadah baik yang terkait hablumminallah dan hablum minannas. Hijrah maknanya luas, tak hanya sebagai pribadi tapi juga sebagai makhluk sosial dan juga sebagai warga bangsa Indonesia," tegas Khofifah.
Ia mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan dan persaudaraan antarmanusia serta persaudaraan sesama umat manusia.
Tahun baru momentum melakukan refleksi diri menjadi pribadi yang lebih baik dengan meningkatkan kinerja dan produktivitas.
"Nabi Muhammad SAW bersabda, barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi," ujarnya.
Di acara Dzikir, Sholawat dan Doa Bersama Akhir Tahun 1446 Hijriyah dan Awal Tahun 1447 Hijriyah ini, turut hadir memberikan taushiyah Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., M.A.
KH. Reza Ahmad dalam tausiyahnya beliau menyampaikan nasehat, segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti akan berlalu. Baik kesedihan maupun kebahagiaan yang dirasakan saat ini juga akan berlalu. Dr. KH. Reza mengajak seluruh yang hadir dapat meyakini segala yang terjadi merupakan kehendak Allah dan semua akan berlalu dengan berjalannya waktu.
"Nasehat itu mengajarkan agar kita mampu mengontrol diri baik di saat bahagia maupun duka, karena sesungguhnya semua yang ada di dunia pasti akan berlalu," tuturnya.
Kemudian, pembacaan dzikir dan do'a akhir tahun 1446 Hijriyah dan awal tahun 1447 Hijriyah dipimpin oleh Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya KH. Abdul Hamid Abdullah, S.H., M.Si. Serta Gus Hafidz pimpinan majelis sholawat Subbanul Muslimin.
Hadir juga di acara itu, Wagub Jatim, Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sekdaprov, Ka. Binda Jatim, KPw. Bank Indonesia Jatim, para Asisten Sekda Prov. Jatim, para Staf Ahli Gubernur Jatim, Inspektur Prov Jatim, dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jatim. (*)