KETIK, SAMPANG – Sebuah video kecelakaan antara Toyota Innova dan sebuah truk di Sampang viral di media sosial. Kecelakaan itu disebut bermula dari tindakan oknum kepolisian yang menghentikan truk secara mendadak, karena dicurigai memuat rokok ilegal.
Video, yang diunggah akun TikTok aminmaxgym, disebut terjadi pada Minggu, 16 November 2025. Dalam rekaman, terlihat bagian depan mobil ringsek setelah menabrak truk yang berhenti tiba-tiba di depannya.
Dalam narasinya, pengunggah menjelaskan bahwa truk tersebut dihentikan oknum Polres Sampang karena dicurigai membawa rokok ilegal. Namun setelah diperiksa, kecurigaan itu tidak terbukti.
Yang memancing perhatian publik adalah nasib pengemudi Innova yang menjadi korban akibat penghentian mendadak tersebut. Mobilnya mengalami sejumlah kerusakan, termasuk lampu depan pecah dan bodi kendaraan tergores.
"Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian bagi pengendara di belakang. Truk diberhentikan secara mendadak sehingga pengendara tidak sempat mengerem dengan aman,” ujar aminmaxgym.
Ia menilai tindakan oknum polisi itu tidak profesional. Menurutnya, meski polisi memiliki kewenangan diskresi, tindakan di lapangan tetap harus mengedepankan etika, keselamatan, dan tidak merugikan masyarakat.
"Tolong, ini diperhatikan. Sudah menimbulkan kerugian, lalu siapa yang bertanggung jawab? Oknum kepolisian tidak seharusnya bertindak seenaknya ketika memeriksa truk yang ternyata tidak membawa rokok ilegal," ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa setelah kejadian, pengendara Innova justru diminta menyelesaikan sendiri persoalan tersebut dengan sopir truk. Ia menilai hal itu sebagai bentuk ketidakadilan.
"Bagaimana bisa masyarakat yang menanggung akibat kelalaian oknum polisi? Tolong Bapak Kapolri, Kapolda, dan Kapolres Sampang evaluasi anak buahnya," tambahnya.
Ia khawatir insiden ini menurunkan integritas kepolisian dan kepercayaan publik. Karenanya, ia berharap oknum yang terlibat bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada pemilik mobil.
Sementara itu, Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, saat dikonfirmasi hanya memberikan jawaban singkat.
“Mohon waktu, kami crosscheck yang bersangkutan,” ujarnya.
