KETIK, PACITAN – Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, meminta Dinas Kesehatan dan RSUD setempat untuk mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan (nakes), terutama dalam aspek pelayanan publik.
Ia menilai sikap dan empati petugas medis menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan daerah.
Menurut Rudi, kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh fasilitas dan sarana prasarana, tetapi juga oleh sikap dan empati petugas medis dalam melayani pasien.
"Ketika seseorang sedang sakit, pikirannya sedang tidak nyaman, lalu dilayani tanpa senyum atau sapa yang baik, itu bisa menjadi catatan buruk bagi pemerintah. Kita berharap ini menjadi perhatian Dinkes untuk terus melakukan evaluasi," ucap Rudi, Rabu, 16 Juli 2025.
Ia mengingatkan bahwa dalam kondisi pasien yang sedang tidak sehat, pelayanan yang kurang ramah alias judes dapat berdampak negatif terhadap citra layanan kesehatan daerah.
"Kami menyadari tidak mudah untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi semua orang, tapi kami terus mendorong fasilitas kesehatan milik pemerintah kabupaten untuk memperbaiki diri," pintanya.
Selain masalah pelayanan, Rudi juga menyampaikan kekhawatirannya terkait penghapusan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengadaan obat di puskesmas, yang akan segera diberlakukan oleh pemerintah pusat.
Hal ini perlu diantisipasi dengan baik, karena kedepannya bisa jadi beban pembiayaan melekat kepada daerah atau puskesmas.
"Kami lihat juga saat ini banyak juga nakes kita yang masih merangkap dalam pekerjaannya, makanya ini adalah konsen kita bersama untuk menyelesaikan ini," katanya.
Komisi II, lanjut Rudi, akan terus melakukan pengawasan terhadap kinerja layanan kesehatan, termasuk memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat dalam hal kesehatan bisa terpenuhi dengan maksimal.
"Insyaallah kami terus melakukan pengawasan, mulai dari puskesmas. Kita ingin agar masyarakat benar-benar bisa merasakan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih manusiawi," tutupnya.(*)
